Chapter 22 - Iri Hati

[ Mansion Smith… ]

"Sayang, makan malam sudah siap," Sasha menyambut Dominique dengan suasana hati yang ceria. Dia mendekatinya, memberikan kecupan di pipinya sebelum melepas mantelnya.

Dominique hanya mengangguk untuk mengakui kehadirannya. "Aku akan mandi dulu."

Dominique menaiki tangga tanpa menoleh ke belakang, pikirannya masih terpaku pada mimpi siang itu. Menyadari bahwa dia tidak mengalami mimpi buruk merupakan suatu kejutan.

Selama lima tahun terakhir, dia dihantui oleh adegan di jembatan itu, Sabrina selalu muncul dalam mimpi buruknya– menangis, membenci, dan menyalahkannya.

Sementara itu, Sasha mengamati Dominique dengan diam, pikirannya penuh dengan keraguan dan pertanyaan yang berkecamuk.

{ Lebih cepat atau lambat, suamimu akan bosan denganmu dan meninggalkanmu. Kamu bahkan tidak bisa mengandung anaknya! }

Kata-kata Melody terus terngiang di telinganya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS