"Bawakan pengontrol itu kepadaku. Sekarang!" ia membentak ke dalam perangkat, suaranya dipenuhi kegentingan.
Namun salurannya mati.
Kegusaran meledak saat sang jenderal terus berjuang, tubuhnya menghindar dan memblok serangan yang datang dari segala arah.
Penghalangnya berkedip saat ia menangkis serangan yang tak henti-hentinya, namun ia dapat merasakan kekuatannya melemah.
Salah satu tentara melemparkan bola api, dan sang jenderal hampir berhasil menghindarinya, panasnya membakar udara di sekitarnya.
Tanpa ada respons dari bawahannya dan tidak ada cara untuk mengambil kembali kendali atas tentaranya, jenderal itu dibiarkan bertarung untuk hidupnya.
Serangannya mulai melambat, gerakannya kurang tepat, dan napasnya terengah-engah.
Ia bisa merasakan kekuatannya menurun, terlepas dari tangannya seperti pasir.
Dalam sebuah momen keputusasaan, dia meraih ke dalam jasnya dan mengeluarkan botol berisi cairan merah terang—potion energi kualitas tinggi.