Henry menepati janjinya dan memompa lebih cepat. Dia tak bisa berpikir jernih, apa yang dikatakan Henry pasti sudah memengaruhi otaknya yang sudah bingung. Dia terus memikirkannya seperti orang gila, tetapi pompanya juga menariknya kembali ke situasi saat itu.
Situasi 'saat ini' adalah dimana Henry bergerak masuk dan keluar dari dirinya. Tenggorokannya dan bibirnya kering karena terlalu banyak mendesah. Dan tidak hanya itu, dia sudah berteriak sangat keras sehingga dia tidak mengerti berapa lama kesadarannya akan bertahan, karena dia sudah merasa seperti akan pingsan.
"Kamu mengenainya, H-Henry… ahh…"
"Mengenai apa, sayang, katakan."
"T-Itu t-tempat."
"Katakan. Aku memukul titik G-mu."
"Ya! Kamu mengenai titik G-ku!" Amy berteriak saat dia merasakan sesuatu di dalamnya ingin meledak.
"Ini?" Henry menggoyangkan pinggulnya sebelum terus memompa masuk dan keluar darinya.