Islinda dan Eli berjalan melewati jalan di Astaria dalam keheningan yang nyaman. Meski suasana sempat canggung setelah percakapan di restoran, kini di jalanan ramai, dia merasa lebih rileks dan tak peduli lagi.
Namun, kegembiraannya segera terpotong ketika seseorang, lebih tepatnya seorang Fae, mendorongnya dengan keras dan dia hampir terjatuh. Berkat refleks cepat Eli, dia bisa saja benar-benar jatuh ke tanah.
"Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja," Islinda mengangkat tangan untuk menghentikan Eli yang terlalu khawatir, wajahnya tampak cemas.
Dia mengangkat wajahnya dan melihat bahwa Fae yang bersalah itu berjalan tanpa meminta maaf. Sialan, bajingan itu. Islinda yakin dia melakukannya dengan sengaja karena dia manusia. Namun, situasi segera diperbaiki.
Cukup dalam sekejap mata, pangeran Fae gelap itu mengejar Fae dengan dendam. Sebelum Fae lelaki bodoh itu sempat membalas, Eli sudah mengangkatnya dari tanah dengan tangan mengelilingi lehernya sehingga Islinda terkejut.