"Kau tahu, saat kau memintaku untuk menemanimu dalam perjalanan, aku membayangkan pengalaman yang lebih seru dari ini," bisik Maxi dengan suara tinggi kepada Aldric yang duduk bersila di atas lantai tanpa alas dengan mata tertutup.
Ia terlihat tenang, berbeda dengan temannya, pengubah wujud kuda Fae gelap, yang duduk di sampingnya, tampak kesal dan tidak nyaman dalam pose yang sama.
"Aldric, kau menyimak aku tidak?" Dia mengangkat kakinya dan mulai menjabnya di paha Aldric, berusaha mendapatkan perhatiannya, tapi pangeran musim dingin tetap tidak terganggu.
"Baiklah," Maxi mengatupkan giginya, menguatkan tekadnya, dan menarik lengan baju tuniknya yang kebesaran yang dia curi dari seorang Fae dalam perjalanan kesini. Lalu dia mendekati Aldric dengan senyum nakal dan mulai menggelitiknya.