Teriakan ketakutan Islinda bergema di seluruh istana dan setiap Fae di sekitarnya mendengarnya. Walaupun dengan "angkatan romantis" dari Aldric, Islinda tetap memberikan perlawanan hingga pangeran Fae gelap itu menjadi kesal dan hanya melemparkannya ke bahu seolah-olah dia tidak berbobot lalu membawanya ke kamarnya. Gaya "Putri romantis" rupanya tidak cocok untuknya.
"Turunkan aku sekarang, Aldric!" Islinda berteriak seperti perempuan hantu, "Kamu tidak mengendalikan hidupku! Kamu tidak bisa memberitahuku apa yang harus aku lakukan! Sialan! Aku tidak butuh pelayanan menjijikkanmu. Biarkan aku sendiri untuk sekali ini!" Dia berteriak semua itu sia-sia belaka.
Saat mereka berjalan melalui koridor, mereka bertemu dengan Aurelia dan yang lainnya dan matanya menyala penuh harapan. Beruntung dia menghadap ke depan bukan ke belakang, sehingga bisa melihat kedatangan para Faeries.
"Aurelia, cepat, tolong aku!" Dia meraih ke udara mencari dia.