Kota Valeos yang telah dibangkitkan dari bayangan berdiri megah di bawah kekuasaan baru Daivat. Kota ini bukanlah sekadar kumpulan bangunan—ia adalah simbol dari kebangkitan seorang penguasa yang bangkit dari kehancuran. Setiap sudut, setiap sudut jalanan, dibalut dengan energi bayangan yang kuat, memberikan aura yang membuat siapa pun yang berani mendekat akan merasakan kehadiran Daivat dan kekuatan yang membekalinya.
Setelah berhasil membangun domain pertamanya, Daivat menyadari bahwa membentuk ulang dunia hanya bisa dilakukan dengan kekuatan yang lebih besar dari yang dia miliki sekarang. Ia harus lebih kuat, lebih cepat, dan lebih tangguh dari sebelumnya. Tanpa kekuatan yang cukup, ia tahu bahwa pertarungan melawan Nox dan misteri Lord Umbral akan sia-sia. Oleh karena itu, Daivat memutuskan untuk mencari cara memperkuat kemampuannya, bahkan jika itu berarti menempuh jalan yang paling berbahaya sekalipun.
> [Mission Update: Enhance the Shadow Essence]
Sistem dalam dirinya merespons keinginannya. Seketika, tampilan holografis melayang di hadapannya, menampilkan informasi mengenai misi baru yang akan membawa Daivat ke petualangan yang jauh lebih menantang.
---
Di Ruang Bawah Tanah Kota Valeos
Daivat melangkah menuju sebuah ruangan tersembunyi di bawah pusat kota. Sebuah pintu besar berlapis bayangan menunggu di depannya. Ruangan itu adalah tempat rahasia yang hanya bisa diakses oleh pemilik domain bayangan. Begitu ia menyentuh pintu, bayangan di sekitarnya merespons, dan pintu itu terbuka, menampilkan sebuah ruang yang luas dan gelap dengan sebuah altar di tengahnya. Di atas altar itu terdapat sebuah kristal hitam pekat, mengeluarkan aura gelap yang sangat kuat.
Sistem di dalam dirinya memberi tahu bahwa kristal itu adalah Essence Core, inti kekuatan bayangan yang bisa memberikan dorongan kekuatan yang signifikan jika berhasil diserap. Namun, prosesnya tidaklah sederhana. Penyatuan dengan Essence Core memerlukan pengorbanan dan keberanian yang besar, dan bahkan sedikit saja kesalahan bisa menghancurkan jiwa serta tubuhnya.
Tanpa ragu, Daivat maju. Ia telah melalui kegelapan yang lebih pekat dari ini; satu risiko lagi bukanlah sesuatu yang akan menghentikannya. Dengan satu tarikan napas, ia meraih kristal itu, merasakan energi dingin yang mengalir deras ke dalam tubuhnya. Rasa sakit yang mendalam menyelimutinya, seakan setiap serat ototnya terkoyak-koyak oleh energi asing ini.
> [Shadow Assimilation: Activated]
Sistem mulai bekerja, membantu tubuhnya untuk menyatu dengan kekuatan kristal tersebut. Rasa sakit itu terus meningkat, membuat tubuhnya hampir tak kuat menahan. Namun, Daivat menolak menyerah. Ia tahu bahwa ini adalah langkah pertama menuju kekuatan yang diperlukan untuk melawan Nox dan mengungkap kebenaran tentang Lord Umbral.
Selama proses asimilasi, gambaran-gambaran masa lalu melintas di benaknya—pertarungan, penderitaan, kehancuran yang disebabkan oleh Nox. Rasa sakit itu tidak hanya fisik, tetapi juga mengingatkan kembali pada kegagalannya yang lalu. Namun, alih-alih melemah, kenangan itu justru memperkuat tekad Daivat untuk membalaskan dendam.
> [Shadow Assimilation: Completed]
Saat proses berakhir, Daivat tersentak. Tubuhnya terasa lebih ringan, lebih kuat. Bayangan di sekitarnya tampak merespons gerakan sekecil apa pun dari dirinya, seakan-akan telah menjadi perpanjangan dari pikirannya. Dengan kekuatan ini, ia merasakan adanya kemampuan baru—Domain Expansion, yang memungkinkannya untuk memperluas jangkauan pengaruh bayangannya dan mengendalikan wilayah lebih luas dengan lebih intens.
---
Di Pintu Gerbang Kota Valeos
Daivat berjalan ke arah gerbang utama kota, tempat sejumlah pasukan bayangan yang terbentuk dari energinya sendiri telah berkumpul. Mereka adalah bagian dari domainnya, siap bertarung dan melindungi wilayahnya kapan pun diperintahkan. Namun, kali ini mereka berkumpul bukan untuk bertahan, tetapi untuk menyerang.
"Pasukan," suara Daivat bergema dalam nada yang dingin namun tegas. "Kita akan menuju ke wilayah yang dikuasai oleh bayangan Nox. Saatnya kita mengambil kembali apa yang telah hilang."
Pasukan bayangan itu merespons tanpa suara, tetapi cahaya yang bersinar di mata mereka menunjukkan loyalitas yang mendalam kepada Daivat. Dengan kekuatan baru dan tekad yang semakin kuat, Daivat memimpin mereka keluar dari Kota Valeos, menuju wilayah yang masih berada dalam cengkeraman kekuatan kegelapan.
Di sepanjang perjalanan, bayangan di sekitar Daivat semakin pekat, seakan-akan merespons kekuatan baru yang ada dalam dirinya. Setiap langkah yang diambilnya memperlihatkan jejak energi bayangan yang membekas, memperkuat aura mengerikan yang kini menyelimutinya. Ia tidak lagi hanya seorang pejuang, melainkan telah menjadi simbol kebangkitan bayangan.
---
Di Batas Wilayah Valeos
Sebelum mencapai target mereka, Daivat dan pasukannya harus melewati lembah bayangan yang penuh dengan makhluk-makhluk buas yang dikenal sebagai Wraiths of Nox. Makhluk ini merupakan roh-roh terperangkap yang dirasuki oleh energi kegelapan Nox. Mereka tak punya bentuk fisik, namun mampu menyerang dengan cepat dan tanpa ampun.
Daivat mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, bayangan-bayangan di sekelilingnya terkumpul menjadi sebuah lingkaran perlindungan. Ketika Wraiths pertama muncul dengan kecepatan yang mengerikan, Daivat memanfaatkan Domain Expansion untuk menciptakan medan bayangan yang melingkupi seluruh lembah, memperlambat dan menahan setiap Wraith yang mencoba mendekat.
"Tidak ada yang bisa melewati bayangan tanpa izinku," ujarnya dengan nada tajam.
Dengan satu gerakan tangan, ia mengarahkan bayangan-bayangannya untuk mengurung para Wraith. Makhluk-makhluk itu mengerang dan melolong, tetapi mereka tidak bisa melawan kekuatan yang jauh melampaui mereka. Dalam hitungan detik, Daivat menghabisi mereka, meninggalkan lembah itu kosong dari ancaman, dan pasukannya pun melanjutkan perjalanan.
---
Di Wilayah Pertempuran Baru
Ketika Daivat dan pasukannya tiba di area yang dikuasai Nox, dia bisa merasakan atmosfernya berubah drastis. Kegelapan di sini lebih pekat, lebih mencekam. Namun, Daivat tidak merasa gentar. Sebaliknya, kekuatan baru yang dia peroleh membuatnya semakin yakin bahwa dia bisa menguasai wilayah ini.
Di antara bayangan, sosok asing muncul. Wujudnya tidak jelas, seakan-akan hanya berupa kabut hitam dengan mata merah menyala. Itu adalah salah satu dari Perwira Nox, penjaga wilayah dan pengikut setia Nox yang ditugaskan untuk menjaga area tertentu dari intervensi luar.
"Siapa yang berani menginjakkan kaki di wilayah kami?" suara serak dan mengintimidasi terdengar dari sosok itu.
Daivat hanya tersenyum. "Aku adalah bayangan, dan bayangan ini akan melahap apa pun yang menghalangi jalanku."
Pertarungan itu pun dimulai. Perwira Nox menyerang dengan serangan kegelapan, mengirimkan gelombang energi hitam yang mematikan ke arah Daivat. Namun, Daivat dengan tenang memanipulasi bayangan di sekitarnya, menahan dan bahkan menyerap serangan tersebut, mengubahnya menjadi kekuatan baru untuk dirinya sendiri.
Dengan satu serangan balik yang cepat dan kuat, Daivat melayangkan bayangan yang terkonsentrasi ke arah Perwira Nox. Serangan itu menembus tubuh bayangan lawannya, menghancurkannya dalam sekejap. Pasukannya yang menyaksikan pertempuran itu merasa terinspirasi oleh kekuatan Daivat, dan mereka menyadari bahwa di bawah kepemimpinannya, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk menaklukkan wilayah demi wilayah yang dikuasai oleh Nox.