Chapter 2 - bab 1

untuk pembaca: gw masih pemula jadi mohon dimaklumi jika ada salah penulisan kata atau typo. Btw untuk beberapa chapter awal hampir semuanya adalah penjelasan. Biasa, orientasi dulu biar gak bingung. Konsep power sistem juga bakal dijelaskan cukup rinci. Btw gw masih pemula jadi mohon dimaklumi bila ada yang typo

"apa kau tidak punya mata hah?!" Ucap seorang pemuda sambil mendorong pemuda yang lain hingga terjatuh.

"Cuih.... Dasar anak haram! Kau mengotori bajuku" meludah pada pemuda yang jatuh tadi lalu pergi, begitu juga dengan pemuda tadi, dia berdiri, membersihkan pakaiannya lalu pergi dari sana.

Pemuda tadi bernama Aslan. Perawakannya tampan, rambutnya hitam dan pupil matanya berwarna merah. dia adalah seorang anak yang tidak sah dari seorang kaisar. Awalnya dia juga tidak mengetahui hal itu sampai ketika dia dijemput dari kampung halamannya sepuluh tahun yang lalu. Saat itu dia masih berumur enam tahun. Ibunya mati sejak dia masih kecil, diapun dirawat dan tumbuh bersama pamannya. Selama di istana, Aslan sering lakukan mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

Kaisar sendiri memiliki 3 istri sah ( satu ratu dan dua selir. Istri pertama adalah ratu). Masing masing istri kaisar memiliki 1 anak. Putra pertama bernama Johan, Dia merupakan seorang anak yang pandai dan licik. Meskipun dia adalah anak pertama tapi ibunya bukanlah ratu ( istri pertama). Ibunya Johan adalah istri ketiga kaisar.

Putra dari ratu adalah putra keempat Kaisar ( yang ketiga itu adalah Aslan), dia bernama Hans. dia adalah orang yang meludahi Aslan tadi. Berbeda dengan saudara yang lain, Hans adalah orang yang ceroboh dan implusif, dia juga tidak berbakat. Orang orang sering menganggap remeh dia, menganggap kalau dia tidak sebanding dengan kakaknya. Hari hari seringkali dia habiskan untuk bersantai dengan ibunya. Jika dilihat secara sekilas mungkin tidak ada hal yang dapat dibanggakan darinya selain wajahnya.

Putra kedua bernama Simon. Dia adalah anak yang sangat sangat berbakat. Berbeda dengan Johan dan Hans, ibunya Simon bukanlah seorang bangsawan (sama seperti Aslan) . Ibunya dulu adalah seorang pembantu kerajaan . Dia juga satu satunya saudara yang tidak pernah merendahkan Aslan, namun meski begitu mereka tidaklah akrab. Hal itu terjadi karena Simon lebih sering berlatih. selain berlatih dia hanya akan bersama ibunya karena ibunya sakit sakitan.

Di istana saat ini sedang terjadi perdebatan tentang siapa yang akan meneruskan tahta kekaisaran. Hal ini terjadi karena Hans yang merupakan putra dari ratu dan seharusnya menjadi penerus terlihat tidak kompeten. Banyak raja raja dan pejabat lebih mendukung Johan sebagai penerus. mereka membuat statusnya yang merupakan putra tertua menjadi alasan bahwa dia layak menjadi penerus meskipun bukan putra dari seorang ratu, namun mereka tidak terlalu menunjukkan keberpihakan mereka. Hal itu terjadi karena ibunya Hans berasal dari keluarga bangsawan yang sangat besar (cukup untuk mengguncang kekaisaran)

Meski begitu, masalah terbesar bukan terletak disana. Masalah Terbesar adalah keberpihakan kaisar sendiri. Kaisar terlihat tidak berpihak pada Johan maupun hans, kaisar terlihat seperti berpihak pada simon, Meskipun hal ini belum terkonfirmasi. Inilah masalah terbesarnya, hal ini terjadi karena ibunya Simon bukanlah bangsawan, melainkan hanyalah seorang pembantu. Para raja dan bangsawan lainnya merasa direndahkan bila kelak harus tunduk pada putra dari seorang pembantu. Mereka menduga/takut bila kaisar akan mengubah hukum dan membuat Simon menjadi penerus kekaisaran. Jik

Namun Aslan tidak masuk kedalam perdebatan. Hal ini membingungkan Aslan, dia tidak mengerti mengapa dia dibawa ke istana. Aslan merasa ada atau tidaknya dirinya tidak akan membuat perdebatan ini berubah, keberadaannya di istana juga seperti diabaikan. Bahkan ketika dia dirundung atau dipermalukan, tidak ada yang memperdulikannya, begitu juga dengan kaisar. Keberadaannya disana benar benar tidak berguna.

Catatan: seperti yang ditulis diprolog, Didunia/ kekaisaran ini terdiri dari 18 kerajaan. setiap kerajaan memiliki raja dan setiap raja harus tunduk pada kaisar.

***

Aslan saat ini sedang berada di kandang kuda. Selama 10 tahun di istana Aslan hanya memiliki satu teman. Meskipun mereka hanya bertemu sekali, mereka terlihat cukup akrab, temannya itu bernama Grace, dia adalah putri dari seorang pedagang/ saudagar kaya. total kekayaannya saja sudah cukup untuk menyaingi kekayaan bangsawan normal,bahkan

Beberapa bangsawan hormat padanya. Awal pertemuan mereka terbilang tidak disengaja, awalnya dia diundang oleh Hans, namun sesampainya di istana dia malah lebih dekat/ tertarik pada Aslan ( ini merupakan alasan utama kebencian Hans pada Aslan) .

Dari Grace Aslan belajar tentang energi pembentuk dunia. Energi itu disebut tors. Energi Tors tercipta dari MAHKLUK HIDUP. Segala hal yang hidup akan menghasilkan energi tors. Energi tors yang dihasilkan mahluk/orang tertentu tidaklah sama ( jumlah energi yang dihasilkan juga berbeda). Pada awalnya setiap orang tidak mengetahui adanya energi ini, menurut legenda, orang pertama yang bisa menggunakan energi ini adalah sang pendiri kekaisaran secara tidak sengaja dan hanya bisa menggunakan tors yang dihasilkan tubuhnya sendiri. Dia pun mengajarkan ini pada anak anaknya, namun seiring waktu banyak orang pun mengetahuinya. Orang orang kemudian menemukan cara untuk mengubah tors yang menyebar di alam ( Energi Tors yang dihasilkan pohon dan mahluk hidup lainnya) menjadi miliknya sendiri. Setiap bangsawan biasanya memiliki tehniknya sendiri, yang dia teruskan kepada keluarganya.

Karena Grace tidak bisa menyebarkan tehnik kelurganya maka Grace mengajarkan Aslan tehnik pengumpulan energi tingkat dasar yang biasa digunakan oleh prajurit tingkat menengah. Namun karena pertemuan mereka yang singkat, Aslan hanya mempelajari cara menyerap energi Tors tampa tau bagaimana cara penggunaanya dengan benar.

Aslan sudah mencoba menyerapnya namun selalu gagal. Ketika dia memaksakan untuk memasukkan energi itu kedalam dagingnya setelah itu malah rasa sakitlah yang dia rasakan, jadi dia pun berhenti mencobanya. Kemudian Aslan pun mencoba mengeluarkannya tapi itu sama saja dengan pemborosan, hal ini sama saja seperti menumpahkan air yang sudah susah payah dia kumpulkan. Semua energi Tors yang dia keluarkan menyebar dengan cepat sehingga Aslan harus mengumpulkannya sekali lagi.

Satu satunya cara yang berhasil dan cukup berguna adalah menyalurkannya ke suatu benda. Biasanya benda yang dia saluri energi Tors akan mengeras (beberapa tidak) namun hanya itu saja. Meskipun dia bisa membuat kaca menjadi sekeras batu, itu tetap percuma, tidak terlalu berpengaruh. Ibaratnya seperti kita melempar kaca ke sebuah dinding yang keras. Kita hanya bisa mencegah kaca itu supaya tidak pecah. Kita tidak bisa merusak dinding tadi, seberapa banyak pun energi Tors yang dimasukkan, jika kekuatan kita kurang maka kita tetap tidak akan mampu untuk merusak dinding tadi.

Bersambung...