Setelah pertempuran sengit melawan Echoes di dalam mimpinya, Yume terbangun dengan napas tersengal. Dia masih merasakan ketegangan dan kekhawatiran dari pertarungan yang baru saja dia hadapi. Saat matanya terbuka, Neora sudah menunggunya di sampingnya, tampak khawatir.
"Yume, bagaimana keadaanmu?" Neora bertanya, suaranya lembut namun tegas.
Yume mengerjapkan matanya, mencoba mengumpulkan ingatannya. "Aku... aku bertemu dengan Echoes. Mereka bukan hanya musuh yang harus kita lawan. Mereka tahu cara menyakiti kita dari dalam."
Neora menundukkan kepalanya, menyadari betapa dalamnya luka yang ditinggalkan oleh Echoes. "Kita harus segera mempersiapkan diri. Mereka mungkin akan menyerang lagi, dan kali ini mereka akan lebih siap."
Dengan semangat yang baru, Yume bangkit dari tempat tidurnya dan memandang Neora. "Kita perlu mengetahui lebih banyak tentang Echoes. Dari mana mereka berasal, dan bagaimana kita bisa mengalahkan mereka?"
Neora mengangguk setuju. "Ada legenda kuno tentang para Dreamweavers yang jatuh ke dalam kegelapan dan menjadi Echoes. Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang asal-usul mereka. Mungkin ada cara untuk memisahkan mereka dari kekuatan gelap yang mengendalikan mereka."
Yume merasa dorongan kuat dalam dirinya. Dia tahu bahwa untuk bisa menyelamatkan dunia mimpi, dia harus memahami dan menguasai kekuatan yang mengalir dalam dirinya sebagai Half-Weaver.
Mereka memutuskan untuk pergi ke perpustakaan tua yang terletak di pusat Kota Mimpi, tempat di mana banyak rahasia sejarah Dreamweavers disimpan. Perjalanan mereka tidak akan mudah; Echoes pasti akan menjaga tempat itu dengan ketat.
Saat mereka tiba di perpustakaan, suasana di dalamnya sangat berbeda. Banyak rak buku yang runtuh, dan suasana sunyi membuat Yume merinding. "Ini tidak terlihat seperti tempat yang aman," kata Yume dengan nada ragu.
"Ini adalah tempat yang penuh pengetahuan," jawab Neora. "Kita hanya perlu menemukan informasi yang kita butuhkan."
Mereka mulai menjelajahi ruangan demi ruangan, mencari buku yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang Echoes. Tiba-tiba, Yume menemukan sebuah buku yang tertutup debu tebal. Dia meniup debu itu dan melihat tulisan yang samar: Asal Usul Echoes.
Yume membuka buku itu dengan hati-hati, dan saat dia membaca, sebuah penglihatan muncul di benaknya. Dia melihat sosok-sosok Dreamweavers yang terjatuh ke dalam kegelapan, terseret oleh rasa sakit dan trauma mereka sendiri, berubah menjadi Echoes yang kini mengancam kedamaian dunia mimpi.
"Neora, lihat ini!" serunya, menunjukkan halaman-halaman yang terisi dengan gambar dan tulisan.
Neora mendekat, membaca dengan seksama. "Ini menjelaskan bagaimana Echoes bisa dibentuk. Mereka adalah bayangan dari rasa sakit yang belum diselesaikan. Jika kita bisa mengatasi trauma mereka, mungkin kita bisa membebaskan mereka."
Yume merasa beban di hatinya. "Tapi bagaimana caranya? Mereka sudah terperangkap dalam kegelapan."
"Dengan mengingat dan menghadapi rasa sakit mereka, kita bisa membantu mereka menemukan jalan keluar," jawab Neora, matanya berbinar dengan harapan.
Dengan semangat yang baru, mereka bertekad untuk mencari tahu lebih banyak tentang para Echoes, berjanji untuk tidak hanya mengalahkan mereka, tetapi juga memberikan kesempatan kedua bagi mereka.