Chereads / Black mamba / Chapter 4 - Chapter 4: Terlalu sombong

Chapter 4 - Chapter 4: Terlalu sombong

Semua orang seketika kaget, karna sihir edgar yang lepas kendali tadi hilang entah kemana.

"Apa yang terjadi?" Tanya edgar?"

"Aku tidak melakukan apapun!" Tapi kenapa sihirku tiba-tiba menghilang?"

Tiba-tiba Relis menyela.

"Kau tidak mampu untuk mengendalikan kekuatanmu sendiri!, tapi kau berlagak sombong" ucap Relis pada Edgar."

"Hah!" apa yang kau maksud?" jawab Edgar kesal."

"Seperti yang aku bilang tadi" ujar Relis."

"Kontrol sihirmu sangat kacau" ucap Relis kepada Edgar, karna itu mana milikmu meluap dan tidak terkendali."

Mendengarkan itu, Edgar hanya dapat terdiam karna ucapan Relis tadi, dan dia kesal karna dia sangat sok sekali.

"Ho... kau tidak siapa aku ya!" Edgar mulai menyombongkan dirinya

"Kau tidak berhak untuk menasehatiku" ucap Edgar pada Relis."

"Hahaha... ! Aku tidak peduli kau itu siapa?" yang jelas kau tidak mahir dalam kontrol sihir, dan hampir saja melukai semua yang ada di sini."

Edgar pun hanya dapat terdiam karna ucapan Relis tadi, karna ini memang kesalahannya sendiri.

"Udah-udah!, kalian jangan ribut" ucap guru Westi."

"Dan kamu edgar!" Lain kali kamu harus hati-hati dalam menggunakan sihirmu, karna kau hampir saja membahayakan kita semua yang ada di sini."

"Ma-maafkan saya buk!" Jawab Edgar."

"Baiklah Anak-anak!, kita lupakan masalah tadi, sekarang kita lanjut kembali."

"Kamu! Relis kan?, sekarang giliranmu!"

"Baik, buk."

"Cih! Awas kau nanti ya" Gerutu Edgar dalam hatinya sembari menatap tajam ke arah Relis."

Melihat sikap yang berani dan dewasa itu, Melia tersenyum ke arah Relis dan dia penasaran tentangnya.

"Baiklah Relis!, mulai sekarang

"Hmm... aku harus menekan kekuatan sihirku sampai ke titik terendah" ucap Relis dalam hatinya."

"Wind Cutter"

Seketika sasaran pelatihan sihir itu tercabik-cabik karna sihir Relis tadi, membuat semua orang yang melihatnya sangat kaget.

"Wah! Siapa dia ya?,dia sangat hebat" ucap para murid yang terkagum.

"Ya! Kau benar, Dia terlihat seperti murid biasa, tapi dia sangat hebat ya."

"Atau jangan-jangan dia juga bangsawan dari kerajaan lain juga?" Ucap salah satu murid?"

"Gak tau juga!, intinya dia sangat hebat sekali."

"Wah! kau sangat hebat ya Relis" puji guru Westi, kontrol sihirmu sangat rapi sekali."

"Haha, terima kasih banyak! Atas pujiannya buk."

Melihat sihir Relis tadi, Riana dan Melia menjadi sangat kagum, dia belum pernah melihat kontrol sihir yang seperti Relis tadi.

"Kau liat itu Riana?" Sihir anak itu sangat hebat kan" ujar Melia pada Riana."

"Huh!, biasa saja" jawab Riana."

"Hehe!, kau memang susah jujur ya."

"Padahal matamu sendiri terlihat sangat kagum melihatnya."

"Tapi kau benar!" Kontrol sihirnya sangat hebat sekali."

"Ya, siapa dia ya! Sebenarnya? Tanya Melia."

Melia dan Riana pun menjadi sangat penasaran dengan Relis, dan bertanya tentang siapa dia sebenarnya. Di sisi lain Edgar sangat kesal bahwa ada anak yang lebih hebat dari dirinya.

"Anak itu..." gerutu Edgar dalam hatinya."

Beberapa jam kemudian akhirnya selesai juga untuk menunjukan bakat dari masing-masing murid.

"Baiklah Anak-anak, karna kita telah selesai maka ibu akan mengumumkan murid dengan kontrol sihir terbaik di kelas kita ini."

"Yang pertama, kalian pasti sudah tau kan! yaitu" Relis, dia adalah murid dengan kontrol sihir terbaik di kelas kita ini."

Plak! Plak! Plak!

Suara tepuk tangan dari para murid.

" Untuk urutan yang ke dua yaitu" Melia, ke tiga" Riana dan ke empat" Edgar."

"Dan itulah, para murid dengan kontrol sihir terbaik yang ada di kelas kita."

Akhirnya sesi untuk menunjukan bakat sihir para murid pun selesai, dan jam pembelajaran untuk hari ini telah selesai. Para siswa pulang dan kembali ke asrama mereka masing masing.

Relis sendiri tidak di asrama karna dia tidur di markasnya sendiri. Ketika Relis hendak pulang, Melia menyapanya.

"Relis"panggil Melia."

"Hmm, ya, ada apa" jawab Relis."

"Sihir mu tadi sangat hebat ya Relis!" Ucap Melia dengan nada kagum, aku belum pernah melihat yang seperti itu."

"Hahaha, Relis tertawa" tapi sihir kamu tadi juga hebat" puji Relis pada Melia."

"Wah! Benarkah" tanya Melia "

"Ya, pemakaian mana dalam sihirmu sangat rapi" ucap Relis."

"Senangnya" oh ya!, karna kita belum kenalan, aku" Melia, salam kenal ya."

"Aku Relis, salam kenal juga."

"Dan yang di sampingku ini, sepupuku" Riana," ayo Riana kenalan."

"Ya, ya, baiklah" Riana, salam kenal."

"Ya," aku Relis."

"Maaf ya Relis!, sepupuku ini orang seperti emang gini."

"Haha, ya, tidak apa-apa."

"Hah! Apa maksudnya yang aneh melia?"

"Yak, gk ada apa-apa kok" Melia sambil tersenyum."

"Kalo tidak ada lagi, aku pergi ya" ucap Relis."

"Oh ya, maaf menggangu." Jawab melia."

Relis pun pergi dan meninggalkan mereka berdua.

"Haha, dia orang yang misterius ya, ucap melia, hanya dia satu satunya yang biasa aja dekat kita ya."

Jexxy adalah pria muda yang sangat tampan dengan rambut hitam, dengan mata biru terangnya.

Pakaian sehari-harinya, yaitu serba hitam, karna melambangkan tugasnya sebagai" Sang bayangan, dengan memakai topeng, dan semua pakaiannya serba hitam.

Dalan mode penyamarannya sebagai Relis, Jexxy seperti anak culun dengan memakai kaca mata, yang selalu membawa buku di tangannya.

Kepribadian Jexxy sendiri jelas santai, dan sangat pemberani, serta sangat cerdas dalam menghadapi situasi apapun, dia juga sangat baik dan selalu berpikir positif.

Raja Asgar sendiri menemukan Jexxy yang hampir mati karna kelaparan di tempat pembuangan sampah, saat itu umur Jexxy sekitaran 3 tahun, dan tidak jelas kenapa dia ada di tempat sampah.

Raja Asgar menyelamatkannya, karna itulah Jexxy sangat setia kepada raja Asgar, dan akan mencabik-cabik kalau ada orang yang berniat jahat kepada tuannya.

Karna bagi Jexxy raja Asgar adalah segala-galanya.

***

Jexxy akhirnya sampai ke markasnya, Yang berada di balik gunung dekat kerajaan Tornesia, markas itu tidak terlihat oleh mata biasa, karna Jexxy menyembunyikannya dengan sihir.

"Tuan Jexxy!, Selamat datang" ucap salah satu bawahannya yang bernama Erwin."

"Apa anda, menikmati  hari pertama anda di Akademi?: tanya Erwin pada Jexxy.?

"Ya, aku menikmatinya, tapi banyak orang-orang unik di sana" ucap Jexxy."

"Haha... itu sudah biasa tuan, anak-anak emang seperti itu ucap erwin, oh ya! Aku ingin melaporkan ada masalah di kerajaan Salfort, kerajaan itu di serang oleh iblis tingkat tinggi."

"Hoho! Iblis ya" ucap Jexxy, kalau sampai membuat masalah di kerajaan, berarti dia iblis yang sangat kuat."

"Ya, anda benar tuan, apa kita perlu siaga juga? Tanya Erwin, kalau ada iblis yang menyerang ke kerajaan Tornesia ini?, karna akhir-akhir jarang ada penyerang dari iblis."

"Hahaha!, Jexxy tertawa, Erwin! Kau tenang saja, siapapun yang berani menganggu kerajaan Tornesia maka aku akan menghancurkannya, sehancur-hancurnya."

"Erwin pun hanya tersenyum."

Tiba-tiba dari kejauhan.

"Aaaaa, Jexxy! Aku merindukanmu...