Qiao Duo'er mengamati Xiao Lingchuan yang mendekat dengan marah, tapi ia berdiri dengan anggun, tidak menghindar maupun mengecoh. Ketika Xiao Lingchuan berjarak sekitar lima langkah darinya, sebuah kerikil kecil terlempar dari sela-sela jemarinya.
Kini, kekuatan pergelangan tangannya belum cukup, dan ia hanya bisa sepuluh persen yakin dalam jarak lima langkah itu.
Kerikil itu meluncur ke arah Xiao Lingchuan dan mengenai titik akupunktur dengan tepat, membuat kakinya mati rasa, dan kemudian, dia tidak merasakan apa-apa pada keduanya.
Namun, ia sudah melangkahkan satu kaki dan tidak bisa menariknya kembali.
Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah menonton tanpa daya saat ia berlutut, dalam sikap sujud di tanah.
Andai bisa, dia benar-benar ingin menampar dirinya sendiri hingga mati!
"Chuan Bro, apa yang sedang kamu lakukan? Istriku tidak layak mendapatkan penghormatan sebesar itu," kata Tan Zhenghong dengan terburu-buru, meski sebenarnya ia merasa senang dengan musibah tersebut.
