"Ibu." Yang Baixiang merasa semakin gelisah, bergegas keluar untuk menghadang jalur Yang Anshi. "Apa sebenarnya yang terjadi?"
"Apa yang terjadi bukan urusanmu. Singkatnya," Yang Anshi sambil melambaikan tangannya seolah menepis, berbicara dengan nada penuh rasa sakit hati, "ibumu sangat khawatir tentang Dani dan yang lainnya, aku tidak bisa membiarkan anakku sendiri membenciku sepanjang hari."
"Ibu?" Yang Baixiang menjadi semakin bingung.
"Sudahlah, jangan berdiam diri, cepat kembali sekarang. Ketika semuanya beres, kamu akan mengerti jerih payah ibumu..." Yang Anshi, melambaikan tangannya dengan tidak sabar, melihat bahwa dia masih tidak beranjak dan tiba-tiba menatap tajam kepadanya, "Ada apa? Kata-kataku tidak ada beratnya bagimu? Kembali cepat, seharusnya aku tidak memberitahumu, kamu hanya seorang yang tidak tahu berterima kasih..."
Yang Baixiang tidak berani mengatakan apapun lagi, dan hanya bisa kembali ke kamarnya dengan penuh kebingungan.
