```
Tapi Guan yang berbakat tidak memikirkannya sampai tuntas, jika Yang Ruxin bisa mendukungnya, dia pasti tidak akan membiarkannya jatuh.
Baru setelah kedua keluarga menutup pintunya, Guan Qingshu akhirnya pulih. Lalu dia bangun dan berjalan pergi, pincang.
Begitu Yang Ruxin memasuki pintu, dia dipeluk oleh Sini, "Kakak perempuan, aku kira kau telah pergi dan tidak akan kembali."
"Apa yang kau omongkan itu?" Ruxin mencubit pipi mungil Sini, "Akhirnya kita mempunyai rumah sendiri, bagaimana mungkin aku tega meninggalkannya? Lihat ini, kakak perempuan membawakan daging untukmu…" Sambil berbicara, dia meletakkan keranjangnya, "Hari ini kita bisa makan sepuasnya…"
"Kakak perempuan." Sanni berkata dengan wajah serius, menarik Ruxin yang pura-pura bodoh, "Apa urusannya dengan Guan Qingshu?"
Anak-anak yang lain juga membelalakkan mata mereka, menatap Yang Ruxin.
"Apa urusannya?" Ruxin mengangkat alisnya sedikit, gadis kecil itu memang mempunyai mata yang tajam.