```
"Kakak perempuan," kata Erni, suaranya dipenuhi kekhawatiran saat dia menoleh ke arah Yang Ruxin. Bertahun-tahun lamanya, anggota rumah pertama selalu bangun pagi untuk mengurus semua hal ini, tapi pagi ini...
"Lakukan saja apa yang harus kita lakukan," jawab Yang Ruxin dengan tenang. "Sudah waktunya kita beristirahat juga."
Menyaksikan ketenangan Yang Ruxin, kecemasan Erni tampak mereda, namun bibirnya yang terkatup rapat masih menunjukkan ketegangannya.
Setelah mengumpat cukup lama tanpa melihat seorang pun dari rumah pertama muncul, Yang Anshi semakin jengkel dan berlari ke pintu kamar sayap barat, berteriak, "Xun Hui, keluar kau sana..."
"Nenek," ujar Yang Ruxin dengan acuh tak acuh. "Ibu saya masih sakit."
"Sakit apa? Bangun dan mulai bekerja sekarang juga, atau Keluarga Yang tidak akan menanggung orang-orang pemalas," Yang Anshi mengayunkan tangannya, "kamu yang rendah..."