Kesamaan antara yang ada di ingatannya benar-benar tepat.
Dia berkata dalam hatinya tanpa sadar bahwa layar pembatas tidak dapat menghentikan tatapan menyengat seseorang.
Chunhua melihat ke sekeliling seperti pencuri yang licik dan batuk sambil menyembunyikan rona malu yang tumbuh di pipinya, "Lagipula, dia tidak tahu tentang mimpi itu jadi seharusnya tidak apa-apa..."
Lagi, dia tidak bisa menyangkal bahwa dia memang terlihat sangat bagus dengan itu!
Dia perlahan berdiri dan berjalan menuju pintu keluar serta menyerahkan pakaian itu kepada Haoran yang ekspresinya tak terbaca, "Aku selesai! Aku punya selera yang bagus kan?" Dia bertanya dengan genit.
Haoran mengambil jubah dan lipitannya dari tangan gadis itu dan perlahan melengkungkan bibirnya pada pilihan berani gadis yang tak menyadari itu. "Memang."
---