Ekspresi Mo Qingze murung, dan tatapan yang ia arahkan pada Mo Yongxi terasa begitu dingin, suatu sikap yang belum pernah dia tunjukkan sebelumnya. Hatinya bergelora dengan kemarahan yang amat sangat.
Walaupun sepupu ini seangkatan dengannya, perbedaan usia di antara mereka cukup besar. Ia selalu memperlakukan dia seperti adik, memberikan kasih sayang saat dia masih sangat muda dan memenuhi tugasnya sebagai kakak yang lebih tua. Ia awalnya mengira ini hanya perselisihan sepele di antara anggota keluarga yang lebih muda, berpikir itu akan berakhir setelah pertengkaran singkat, dan bukan tempatnya untuk ikut campur. Tapi ia tidak pernah membayangkan bahwa sepupu ini bisa sekejam ini, merencanakan untuk menghancurkan wajah putri tertuanya. Niat jahat seperti itu membuat bulu kuduknya berdiri!