Tie Tou tak akan terpikir untuk meremehkan mereka, apalagi membakarnya. Matanya memerah saat ia melepas jaketnya dan mengenakan pakaian baru yang tebal dan lembut; jaket baru itu dikenakan di bagian luar juga.
Tidak lama setelah memakainya, tubuhnya mulai menghangat, dan tangannya yang beku juga kembali merasakan kehangatan. Sambil mengelap mukanya, Tie Tou duduk di depan dapur, dengan penuh kasih menyentuh sedikit pakaian katun yang terlihat dari lengan bajunya. Ini adalah pertama kali dia memakai pakaian tebal baru yang hangat seperti ini!
Saat keluarga berkumpul di meja untuk sarapan, setelah mengetahui bahwa Rumah Lao Mo tidak memiliki sarapan dan Tie Tou juga belum makan, Mo Yan segera memanggilnya untuk bergabung dengan mereka.
"Tidak, tidak, saya, saya tidak lapar!" kata Tie Tou, merasa canggung dan menunduk, tapi aroma wangi bubur jagung dan bao babi di meja terus menerobos ke hidungnya, dan tanpa terkendali, perutnya berbunyi.
