```
Dabai baik-baik saja!
Mo Yan merasakan gelombang lega mengalir kepadanya, dan tubuhnya pun menjadi rileks. Sebuah hembusan angin lembut berlalu dan dia tiba-tiba merasakan dingin di punggungnya yang basah oleh keringat karena tegang.
Menyaksikan Mo Yan, Dabai menggonggong dengan mendesak dan mulai memimpin jalan, berjalan di depan. Bunga Kecil tidak membiarkan Mo Yan turun dan dengan cepat berlari mengikuti.
Jalur yang Dabai ambil penuh dengan bebatuan yang kacau dan semak tebal, yang sulit untuk dilalui. Bunga Kecil kesulitan untuk mengikuti, dan Mo Yan, yang duduk di punggungnya, goyah tak pasti. Dia ingin turun dan berjalan sendiri, namun Bunga Kecil tidak mengizinkannya.
Tidak lama kemudian, wanita itu dan dua serigala sampai di kaki tebing. Mo Yan segera melihat sebuah sosok berwarna hitam, terbaring di tumpukan batu tidak jauh dari situ.
Hati Mo Yan menegang lagi. Bisakah dia mengenal orang ini? Jika tidak, Bunga Kecil tidak akan begitu gelisah.