Setelah melihat telur teh, Bunga Kecil langsung melupakan kesedihannya, menyalak dengan antusias, dan menelan bulat-bulat telur teh tersebut ke dalam mulutnya. Hanya dengan beberapa gigitan, ia menghancurkan cangkang dengan giginya dan menelannya dalam dua tegukan.
Sungguh pelahap!
Mata Mo Yan berkedut, dan dia mengambil beberapa lagi untuk Dabai.
Cara makan Dabai jauh lebih elegan. Pertama, ia pelan-pelan mengiris cangkang telur dengan cakarnya, lalu mengupas cangkangnya dengan giginya, memperlihatkan telur yang wangi di dalam sebelum mengunyahnya pelan-pelan, menikmati rasa sebelum menelannya dengan santai.
Sementara Dabai hanya makan tiga, Bunga Kecil sudah melahap semua telurnya. Ia menjilat bibirnya, rindu akan telur teh di kaki Dabai, dan akhirnya, dengan ekor bergoyang dan muka tebal, bergerak di depan Dabai, berharap Dabai mau berbagi satu dengannya.