"Ah—"
Teriakan kaget terdengar dari kerumunan, mereka yang berhati lemah sudah menutup mata, tidak berani melihat darah yang pasti akan terjadi.
Keluarga Mo Hong ditindih ke tanah oleh Bunga Kecil, kaki terangkat ke udara. Pusing, ia membuka matanya hanya untuk menemui mulut terbuka lebar, leher menyemburkan napas panas dan lembap yang membuat merinding, dan mata dingin yang tak terduga menimbulkan rasa takut sehingga suara tercekat di tenggorokannya.
"Bunga Kecil, kembali!"
Mo Yan menyadari keadaannya dan memanggil dengan santai. Menakuti mereka boleh, tapi benar-benar menyakiti bisa menimbulkan masalah.
Bunga Kecil, yang baru saja akan menggigit dan mencicipi daging manusia, ragu-ragu mendengar kata-kata itu, memandang lama pada leher gemuk keluarga Mo Hong, dan hanya dengan enggan mengangkat cakar serigala dari dadanya.
