Mengapa semua mata tertuju padanya?
Sebuah perasaan tidak enak menghantui pikiran Li Xianxian. Wajahnya memucat saat ia perlahan memutar kepalanya untuk melihat ke belakang—
Ada sosok yang mengenakan cheongsam berwarna terang, berjalan dengan lambat. Rambut hitam legamnya setengah diangkat, dan matanya yang jernih seperti kelopak bunga persik terbingkai dengan bulu mata panjang dan tebal yang membuat bayangan pada kelopak matanya.
Di telinganya tersemat jepit rambut berbentuk bunga plum merah, kontras dengan ujung telinga yang jernih. Sungguh seperti bunga plum merah yang sedang mekar dengan indah di tengah salju putih, sangat mempesona. Jepit rambut merah itu sangat melengkapi kancing cheongsamnya, memancarkan kilauan elegan dari sosok yang seolah melangkah keluar dari lukisan, tanpa cela.