Namun, pegunungan itu adalah milik Sangsang, yang dianggap sebagai bintang kekayaan di desanya. Kepala Suku Ya tidak akan berani mengambil risiko tenggelam dalam lautan ludah publik, apalagi berbicara terbuka tentang hal itu.
Adapun hal-hal yang dikatakan secara diam-diam, mereka memilih untuk mengabaikannya.
"Bagaimanapun, Sangsang, membiarkan Kakak Molian membantu bukanlah kesalahan. Saya pikir Kakek juga setuju dengan ini, makanya dia tidak keberatan." Dia dengan sungguh-sungguh berkata kepada Lin Caisang.
Lin Caisang: "!!!"
Kini pengacau itu berada di rumah mereka, bukankah mereka hanya akan terlibat dalam masalah yang lebih rumit nantinya? Kakak Changfeng, bisakah kamu tidak begitu naif?
Tapi apa yang bisa dia katakan? Tidak ada! Apakah dia harus memberitahu semua orang di dunia bahwa Ya Molian adalah serigala besar yang mungkin akan memakan mereka semua? Dia tidak memiliki bukti!
"Lupakan saja, biarkan saja untuk saat ini." Dengan nafas lelah, dia mengerucutkan wajahnya.
