"Kepala Suku, saya juga sempat ragu-ragu."
Pandangan tajam Lin Laogeng menyapu Liu Baixiao, yang merunduk, lalu ia menoleh ke Kepala Suku Lin.
"Tapi tadi malam anak itu demam tinggi sepanjang malam. Jika dia tidak beruntung, kita mungkin tidak akan melihat dia membuka matanya pagi ini. Lihat keadaannya, jika saya meninggalkan anak itu, itu berarti mengambil nyawanya."
"Sss!"
Setelah mendengar kata-katanya, Kepala Suku Lin pun menarik napas dingin.
Serius terluka dan demam tinggi, jika suhunya tidak turun, itu memang bisa berakibat fatal. Memikirkan hal ini, ia menoleh dan menatap Liu Baixiao dengan galak.
Liu Baixiao yang ditatap tajam itu merasa kulit kepalanya kesemutan, dan merundukkan tubuhnya lebih lagi, menahan sakit di badannya.
"Tapi, Laogeng, kamu masih punya Changhong dan Sangsang, bukankah terlalu berat untuk membesarkan satu lagi?" tanya kepala suku dengan ragu-ragu.
