"Masalah utamanya adalah dokter itu, saya nggak tahu dia dapet muka tebal dari mana, pamer soal betapa hebatnya dia, sudah menyelamatkan berapa banyak nyawa, bersikap seolah-olah dia dokter ajaib atau semacamnya, saya... saya jadi mual hanya mendengarnya."
Saat ia berbicara, Lin Changhong hampir tidak bisa menyembunyikan rasa kesal di suaranya.
"Saya belum pernah melihat orang seperti itu, tahu nggak, dia sebelumnya memuji kamu karena telah merawat luka Chushui dengan baik, tapi begitu dia dengar kami tidak akan membeli obatnya lagi, sikapnya langsung berubah, nggak itu menyebalkan banget?"
Mendengar ini, Lin Caisang hanya tertawa menanggapinya.
"Tak bisa salahkan dia juga. Setiap orang mencoba mencari nafkah, dia seorang dokter, apa lagi yang bisa dia andalkan untuk hidup kalau bukan menjual obat? Jangan marah, nanti akan saya coba bujuk nenek, nggak ada yang perlu dikasih kesal."
"Hmm."
Lin Changhong mengangguk.
"Meski begitu, saya tetap kesal."