"Hmm, awalnya aku hanya berencana untuk memeliharanya di Gunung Manghuang, tapi..."
Lin Caisang mengangguk lagi, matanya tertuju pada Lin Laogeng. Dia tidak punya pilihan lain selain memikirkan tentang memelihara serigala di rumah.
"Kakek, Kakak Changfeng perlu belajar. Dia tidak bisa terus-menerus diganggu oleh kunjungan-kunjungan sesekali Paman Kedua. Jika kemampuan akademik Kakak Changfeng sendiri tidak cukup untuk lulus ujian, tidak ada yang bisa berkata apa-apa. Tapi jika masa depannya hancur karena Paman Kedua dan aksi keluarganya, itu sama sekali tidak bisa diterima," katanya.
Menyimak kata-kata cucunya, Lin Laogeng menarik napas dalam-dalam dan memandang Lin Changfeng dengan tatapan mendalam.
"Setelah semua, memelihara serigala tidaklah ide yang baik," dia menggelengkan kepala.
Jika mereka tinggal di tempat yang sangat terpencil, dia tidak akan peduli jika mereka memelihara serigala atau bahkan ular, tetapi mereka tinggal di desa.