Dia mencoba mengingat kejadian ketika Ya Molian menyelamatkannya dulu, dan dengan terkejut, dia tidak bisa mengingat apa-apa sama sekali. Malah, yang bisa dipikirkannya hanya sketsa di depan matanya saat ini.
Lin Caisang: "…"
Sudah berapa lama sejak terakhir kali dia menggambar hingga dia menjadi begitu terobsesi?
"Sudahlah, aku akan memberikan gambar ini pada dia. Aku sudah membuatnya terlihat lebih tampan di sketsa ini; apa lagi yang dia inginkan? Haruskah aku membuatnya terlihat jelek? Bukankah itu seperti membalas kebaikan dengan ketidakberterimaan?"
Sambil menggelengkan kepalanya, dia merasa bahwa dia sudah sangat murah hati karena menjaga ide balas budi dalam pikirannya.
Dengan pemikiran itu, dia menggulung gambarannya, mengikatnya dengan benang merah untuk keamanan. Kapan pun dia mendapat kesempatan, dia akan meminta kakak sulungnya untuk mengantarkannya kepada Kakak Molian yang dikaguminya.
