Inilah yang paling membingungkannya.
"Ada yang salah dengan anak itu."
Hampir seketika, Ya Molian menegaskan dengan keras.
"Hmm, aku juga merasakan hal yang sama, tapi ini hanya firasat. Kita perlu melihat lebih dekat. Kakak Molian, bisakah... kamu mendekatkan lampu minyak? Terlalu gelap, aku tidak bisa melihat dengan jelas."
Ya Molian: "..."
Gadis kecil, apakah kamu yakin kamu hanya tidak ingin aku mendekat saja?
"Haruskah aku mengambil obor dari luar?" Dia menyarankan.
"Tidak, tidak perlu, lampu minyak sudah cukup." Lin Caisang cepat menolak.
Jika dia pergi mengambil obor, bukankah itu berarti meninggalkannya sendirian bersama mayat? Bukankah dia bisa menjadi gila? Saran ini sama sekali tidak baik.
"Kita seharusnya melakukan ini siang hari besok."
Selama itu siang hari, dia tidak akan takut, tapi ini harus saja dilakukan di malam hari.
"Kamu tidak akan takut di siang hari?"
Suara Ya Molian terdengar di telinganya, dia mengangkat bahu, berpikir bahwa ini bukan masalah.
