```
Keesokan harinya.
Jiang Sanlang kembali dari rumah kakak keduanya dengan wajah penuh kegembiraan, memberi tahu istrinya, "Semalam, kakak kedua tidur nyenyak, hampir tidak batuk sama sekali. Pagi ini, demamnya tiba-tiba mereda."
"Benarkah? Oh, itu fantastis," Chunniang berkata dengan campuran kejutan dan kegembiraan. "Sepertinya kakak kedua mulai membaik."
"Seharusnya begitu," Jiang Sanlang tersenyum. "Obat yang kita dapat kemarin tampaknya bekerja. Dia membaik setelah hanya satu dosis."
"Tapi itu sangat mahal," Jiang Sanlang menggelengkan kepala sambil mendesah. "Satu dosis harganya lebih dari satu koin."
Chunniang tak menjawab, berpikir, artinya koin yang dia habiskan kemarin tidak cukup. Jika keadaan terus seperti ini, mereka tidak akan cukup untuk keperluan sehari-hari.
Tapi tidak mengeluarkan uang bukanlah pilihan. Situasi ini cukup membuat siapa saja pusing.
Yingbao juga khawatir.