"Kami tidak minum," jawab salah satu dari mereka, dan tiga yang lain mengangguk setuju.
Melihat sikap teguh dari keempat pelayan itu, Xiumei tidak mendesak lebih lanjut. Dia merasakan ketidakpercayaan dari mereka terhadap dia dan tuan putrinya—seakan-akan mereka curiga akan diracun.
Namun, sebagai penjaga rumah, kehati-hatian mereka bisa dimengerti, dan Xiumei bisa berempati.
Pria itu, melihat kejadian ini, berbicara kepada pelayannya dengan ekspresi welas asih, "Anggur yang baik seperti ini seharusnya tidak terbuang sia-sia. Jangan kecewakan kebaikan gadis muda ini. Hari ini adalah pengecualian; saya mengizinkan kalian untuk minum."
"Tetapi tuan, kami perlu memastikan keselamatan Anda..."
"Cukup untuk menghangatkan badan kalian, itu tidak akan memabukkan, jangan khawatir," ujar pria itu, lalu dia memberi perintah dengan nada yang lebih serius, 'Ini adalah perintah saya."
Keempat pelayan tidak punya pilihan selain membungkuk dan menurut.