Wei Jinyi, yang tengah asyik menulis di sebuah meja, dengan ramah menaruh kuasnya mendengar suara pintu, lalu memberi isyarat agar Wei Mingting duduk di hadapannya di meja yang sudah disiapkan dengan teh.
Sekilas, Wei Mingting duduk berhadapan dengan Wei Jinyi.
"Nyonya Wei menangani permasalahan ini dengan tidak adil," kami Wei Jinyi kepada Wei Mingting. "Mungkin dia memikirkan hubungan keluarga Wei Qingwan saat membuat keputusannya, tapi apakah dia pernah mempertimbangkan hubungannya dengan Ruoruo?" Wei Jinyi menimpali dengan sebuah pertanyaan balasan.
Wei Mingting mendesah sebagai respon, "Memang, dia memihak Wanwan dan menangani insiden terakhir dengan buruk. Namun, tindakanmu malam ini sama buruknya—dia, bagaimana pun, adalah ibumu menurut nama."
"Mengingat status seniornya, jika dia selalu memikirkannya dalam setiap keputusan, Ruoruo akan kesulitan di keluarga ini. Lebih baik aku bermain sebagai penjahat daripada Ruoruo yang menderita," jawab Wei Jinyi.