Pengasuhan yang diterima Wei Qingwan membuatnya tak bisa mentolerir diri sendiri mengambil sikap yang begitu vulgar dan amburadul.
Namun berdiri di sana sekarang, setiap momen adalah penyiksaan yang besar bagi tubuh dan pikirannya.
Pada akhirnya, Wei Qingwan tak lagi bisa menahan penghinaan, sehingga ia menahannya dan menemukan sebuah batu untuk duduk di dekatnya.
Rasa lapar dan sakit, ditambah dengan sambutan dingin yang diterima, membuat air mata tak bisa ditahan lagi mengalir di pipinya setelah ia duduk.
Nyonya Qin melihat segalanya tapi ia memilih untuk tidak mengatakannya.
Setengah jam kemudian, Wei Ruo kembali dengan sekelompok orang yang membawa beberapa karung tanah di belakangnya.
Melihat Wei Ruo, Nyonya Qin segera melangkah maju untuk menemuinya.
"Nona muda, Anda pasti lelah. Bagaimana hasilnya kali ini?"