Ketika semua orang sudah lelah setelah melalui momen-momen kritis hidup dan mati serta bersiap untuk tidur, Liushiliu beristirahat di dahan tinggi sebuah pohon besar di dekat bangunan kayu tempat Duan Yixin dan yang lainnya menginap malam itu.
Ketika tanah longsor terjadi, dia berada di dekatnya dan bersiap untuk membawa Duan Yixin pergi. Namun, Chi Xinru lebih cepat darinya dan sudah menyeret Duan Yixin bersamanya.
Mengingat kembali adegan saat itu, Liushiliu masih merasa takut yang berkepanjangan. Jika sesuatu terjadi pada Duan Yixin, masa depannya akan lebih buruk dari pada kematian. Mengingat kembali pengalamannya di Menara Hitam, sebuah seruan dingin mengalir di tulang belakangnya.
Liushiliu menggelengkan kepala untuk mengusir pikirannya dan kemudian melirik tas kulit besar di sampingnya. Setelah Duan Yixin memberikannya tas kulit, dia penasaran dan memeriksanya. Setelah pemeriksaan yang teliti, Liushiliu masih tidak tahu dari kulit apa tas itu dibuat.