Duan Yixin melihat wajah cemberut Chi Xinru dan berkata, "Kita hanya bisa berharap hujan segera berhenti. Jika tidak, kita tidak hanya akan menghadapi banjir, tetapi kita mungkin juga perlu bersiap menghadapi wabah."
Setelah Duan Yixin selesai berbicara, hati Chi Xinru tenggelam. Meskipun dia baru belajar kemampuan medis dari Kakek Duan selama beberapa minggu, Chi Xinru tahu bahwa yang mengerikan bukanlah banjir melainkan wabah yang datang setelahnya.
Duan Yixin melihat ekspresi murung Chi Xinru, berjalan ke meja kayu, dan duduk di bangku kayu. Dia mengeluarkan dua bakpao dari keranjang bambu, memberikan satu kepada Chi Xinru, dan berkata, "Tidak ada gunanya khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi."
Chi Xinru memandangi bakpao di tangan Duan Yixin sejenak lalu mengambilnya. Dia mengangguk dan berkata, "Xin Xin, kamu benar. Tidak ada gunanya khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi."