Gracia membulatkan matanya dalam kejutan sebelum perlahan mengenali gadis kecil di depannya. Ini pasti Kiana yang tadi malam ibu bicara tentangnya, putri kesayangannya. Dengan cepat mengumpulkan diri, Gracia menyambutnya dengan senyuman hangat.
"Halo, sayang. Aku—"
"Kamu nenekku yang manis, aku tahu! Hehe~" Kiana memotong dengan tawa, kegembiraannya menular saat dia melangkah mendekat.
Hati Gracia membengkak saat melihatnya, senyumnya semakin lebar saat Kiana duduk di sebelahnya. Gadis kecil itu berpaling ke arah Evelyn, ekspresinya melembut saat dia memandang ibunya yang tertidur pulas. Mendekat, Kiana memberi kecupan lembut di dahi Evelyn, tangannya yang kecil dengan lembut menepuk kepala ibunya.
"Tidurlah yang nyenyak, Ibu," Kiana berbisik seakan memohon Evelyn untuk beristirahat lebih lama.