Nafas Sophia tercekat, wajahnya memucat karena keterkejutan yang merambat ke seluruh ruangan. Seolah-olah ada yang menangkapnya berbuat salah, mengungkapkan kebenaran tersembunyi yang telah ia kubur dengan hati-hati. Tangannya sedikit bergetar di pangkuannya, mengkhianati fasad tenangnya.
William membelalakkan matanya tak percaya, tatapannya bergerak gelisah antara Kiana dan lukisan Gracia. Jantung Evelyn berdegup kencang di dadanya, pikirannya berlomba untuk memahami kata-kata polos namun menghukum Kiana.
Semua orang tercengang, kecuali Sophia, yang wajahnya berubah menjadi topeng panik dan kemarahan. Suasana tegang memadat, setiap detak jantung bergema seperti genderang dalam keheningan yang menyesakkan. William tampak terguncang, wajahnya pucat saat ia menatap lukisan Gracia. Bertahun-tahun, ia telah menerima kematian Gracia, meratapinya—tapi bagaimana jika? Bagaimana jika dia belum benar-benar pergi?