Napas Evelyn tercekat, jantungnya berdebar kencang. Dia menutup matanya, tubuhnya memanas mendengar kata-katanya, hasrat mentah dan intensitas dalam nadanya mengirimkan getaran sepanjang tulang punggungnya. Dia bisa merasakan detak jantungnya berakselerasi, tapi dia berusaha melawannya, berjuang untuk mempertahankan sedikit kendali.
Senyum sinis melengkung di bibir Zevian saat dia memperhatikan reaksinya, menikmati setiap bagian darinya. Cara napasnya yang tercekat, cara tubuhnya merespon dia, itu sudah cukup untuk menghidupkan hasratnya. Hati Zevian berpacu dengan rasa lapar yang sepadan dengan miliknya, namun dia bisa melihat kelelahan di matanya yang membuatnya menahan diri.
Kelelahan mental yang dialami Evelyn hari ini, dari beberapa hari terakhir, dia membutuhkan istirahat dan tidur yang dalam untuk keluar dari itu.