Pan Li mengerti maksud gurunya.
Dia menundukkan kelopak matanya, wajah kecilnya penuh dengan rasa tidak puas.
Tapi setelah sekian lama berada di sekolah, Pan Li tahu bahwa anak-anak yang mengakui kesalahan mereka adalah anak yang baik.
Dia berpikir dan berpikir, dan akhirnya berkata, "Guru, karena dia bertengkar dengan ibunya, aku hanya tidak suka padanya."
Pan Li menatap ke atas ke arah guru dan menceritakan apa yang telah terjadi sebelumnya.
"Mereka bahkan menyuruh seseorang untuk menahan Ayahku sehingga dia tidak bisa bergerak. Ibuku menyuruh mereka untuk membiarkan Ayahku pergi, tapi mereka tidak mendengarkan, dan dia bahkan berkata kepada Ibuku bahwa aku bukan anaknya."
Pan Li menggunakan kata-katanya sendiri untuk menggambarkan peristiwa pagi itu.
Guru Liao merasa sakit di hatinya.
Dia memang sudah menonton siaran langsung Mianmian dan tahu bahwa ramalan nasib Mianmian sangat akurat.
