```
Dia tidak bisa percaya kalau dia belum terjatuh ke tanah.
Dia, sosok mungil, terbaring di dada Yang Xian, menangis dan menatap Yang Xian.
Matanya berkabut, memberikan pandangan yang buram tentang orang di depannya.
Sesaat, Yang Xian memberikan sensasi yang sama seperti saat siaran langsung, namun detik berikutnya, sensasi itu menghilang, dan niat membunuh Yang Xian muncul kembali.
Yang Xian sendiri juga tengah merenung.
Sesuatu yang aneh, sebuah keanehan yang tak terdeskripsikan.
Suara di kepalanya terus mengingatkannya bahwa Keluarga Su adalah musuh, terutama Su Mianmian.
Segera saja jika ada kesempatan, bilah yang tersembunyi di tubuhnya akan terhunus untuk menggorok leher Su Mianmian atau menembus dadanya.
Untuk anak kecil sekecil itu, sebenarnya tidak perlu senjata tajam, juga tidak perlu menunggu waktu, tempat, dan orang yang tepat; membunuhnya bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dengan sangat mudah.
