"Maaf, aku bukan diriku sendiri," kata Faris pelan kepada Aiko.
"Tak mengapa." Dia berusaha menyembunyikan kekecewaannya, tidak mampu menatap matanya.
"Kamu cemburu," dia berbisik malu, mendekat ke arahnya.
"Pfft! Terhadap makhluk imajiner. Aku yakin kalau aku terpesona pada pangeran Fae yang tak terlihat, kamu pasti tidak akan cemburu," balas Aiko, dan Faris harus menahan tawanya.
"Wajar, tapi aku bukan diriku sendiri. Putri Lotus memiliki bubuk ajaib yang kuat dalam persenjataannya. Tidak ada yang bisa melawan godaannya. Aku mengetahuinya dengan cara yang salah."
Dia berhenti sejenak lalu memohon.
"Aku akan menebusnya untukmu. Aku janji. Tolong!"
Senyum kecil muncul di bibir Aiko melihat pasangannya yang merendah.
"Jangan biarkan dia lepas begitu saja, Aiko. Buat dia memohon dan jatuh di kakimu," Siroos menyela sambil bersandar, berjanji pada Faris bahwa saat waktunya tiba, dia akan menggoda Faris sepuluh kali lipat.
Faris mendelik tajam ke arah saudaranya.
