Fownso masuk diikuti oleh Haylia. Keduanya menunjukkan kecemasan di wajah mereka.
"Dia kehilangan terlalu banyak darah dan tubuhnya dipenuhi memar," Siroos segera mengatakan kepada mereka, sambil tetap menatap matanya ke pasangannya.
"Alpha! Ini." Fownso mengulurkan sebuah toples kaca kepada Siroos dengan pasta lumut di dalamnya. Siroos dengan cepat menerimanya.
"Oleskan ini di luka-lukanya, kita perlu menghentikan infeksi. Biarkan saya membuat ramuan yang akan meningkatkan produksi darah." Fownso membungkuk, berpamitan agar bisa segera melakukannya. Tidak ada waktu yang boleh terbuang.
Haylia mendekat ke arah anaknya dan dengan lembut menyentuh bahu Siroos yang tegang.
"Aku tahu kamu akan membawanya kembali. Dia tangguh, dia akan bertahan dari ini."
Tangan Siroos gemetar saat ia membuka tutup toples dan mengambil sebagian balm dengan jari telunjuknya.
"Dia akan," suaranya tercekat.
Haylia mengamati Siroos yang berjuang untuk menjaga tangannya tetap stabil.