Haylia hanya tersenyum sopan pada putranya dan tidak membantah keputusannya. Dia adalah wanita yang sangat cerdas dan putranya sedang mabuk oleh ikatan baru dengan pasangannya. Dia harus memberinya waktu sebelum berbicara dengan dia.
"Panggil aku jika kamu membutuhkan sesuatu," dia berbisik tenang sebelum pamit dan menutup pintu.
"Kamu tidak perlu menemani aku sepanjang hari. Kamu mungkin memiliki tugas. Aku sudah merasa lebih baik sekarang," Cassandra berbicara, menikmati kelembutan jari-jarinya yang mengusap lengan atas dan bawahnya.
Cara dia menenangkan hatinya yang gelisah tadi, keserakahan baru dalam dirinya menginginkan lebih banyak dari sentuhan nikmat seperti itu.
"Kamu adalah tugas utama bagiku saat ini dan aku akan tetap disini sampai aku memastikan hidupmu tidak dalam bahaya." Tangannya menahannya erat pada dagingnya saat dia perlahan merunduk dan menanam hidung langsingnya di lekukan klavikulanya, menghirup aroma tubuhnya yang mendorong dia ke arah laut kegilaan.
