```
"Maksudmu sayang kalau diminum?"
"Bukan sayang kalau Ayah dan Ibu yang minum, aku hanya ingin memberikannya kepada Ayah dan Ibu."
Setelah sedikit 'kritik' dari Ibu Li, Lin Tang kemudian memuji Bapak Lin.
"Keputusan Ayah memang layak dipuji!
Sebagai orang tua, memang benar menerima hal-hal dari anak yang berbakti.
Kamu harus memberiku kesempatan ini untuk menjadi anak yang berbakti, kalau tidak aku akan merasa kecewa dan sedih!" kata Lin Tang, wajah kecilnya murung.
Saat Li Xiuli mendengar kata-kata putrinya, dia langsung merasa sangat tak termaafkan.
Bagaimana dia bisa meredam rasa berbakti Tangtang?
"...Ibu salah, Ibu akan berubah, Tangtang, jangan sedih..." Ibu Li segera menenangkan putrinya.
Takut ia benar-benar menyakiti hati putrinya.
Lin Lu menonton dari samping, jelas melihat bahwa Tangtang dengan meyakinkan sedang membujuk Ibunya.
Ia menyatakan dukungannya.
Istrinya pandai berbicara, tapi hatinya lebih lembut dari tahu.
