"Ayo, mari aku perkenalkan kamu pada seseorang yang sangat spesial bagiku," kata Chris sambil menggenggam tangan Emily dan berjalan menuju sebuah rumah. Keadaan telah kembali normal sedikit setelah kematian Jackson. Meskipun bahaya masih mengintai, mereka bisa sedikit bersenang-senang.
Saat mereka berjalan, jantung Emily berdebar kencang. Bahaya yang mengintai setelah kematian Jackson masih terasa nyata, tetapi untuk sesaat, mereka bebas menikmati kehidupan lagi. Aroma segar pinus memenuhi udara, dan dia tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana kabin-kabin dan bangunan kecil menciptakan nuansa desa yang menawan, mengingatkannya pada sebuah adegan dari buku cerita.
"Aku ingin kamu bertemu dengan ibuku. Dia pasti akan menyukaimu."
Katanya tidak terlalu mampu menenangkan sarafnya. Emily mulai menggigit bibir bawahnya, kebiasaan gugup yang tidak bisa dia hilangkan.