```
Tiba-tiba, dia merasa kepalanya tidak begitu kacau lagi.
Kelihatannya berdiri dan melangkah beberapa langkah tidak sesulit sebelumnya.
Setelah dia terhuyung keluar dari ruang pribadi, Wenyan langsung menekan nomor darurat.
Walaupun Shen Jingchuan menyuruhnya untuk tidak menutup telepon, tempat itu benar-benar terlalu rumit. Jika dia tidak meminta bantuan sendiri, siapa tahu kapan atau di mana dia akan bertemu dengan pelayan yang masih hidup.
Sekarang, ketika dia memikirkannya, dia merasa seperti telah menampar wajahnya sendiri.
Ketika pertama kali sampai, dia pikir tempat itu cukup tenang untuk percakapan serius.
Rupanya, tempat itu sebenarnya lebih cocok untuk kejahatan!
Setelah berjuang menjelaskan situasinya pada polisi, tenaganya kembali habis.
Tidak ada pilihan lain selain menghirup semprotan bela diri lagi untuk menyegarkan pikirannya.
Saat meraba-raba menuju lobi, Wenyan tiba-tiba melihat sosok di depannya.
Reaksinya pertama kali adalah meminta bantuan.