Setelah Lu Qingyi selesai mandi, lampu ruang tamu menyala tapi sosok Xu Boyan tidak terlihat.
[Aku pulang dulu, kamu harus tidur lebih awal, ada bubur di dapur, jangan lupa makan kalau kamu lapar.
Selamat malam, sayangku.]
Ada sebuah catatan lengket yang menempel di kulkas yang Lu Qingyi ambil sambil tersenyum membaca kata-katanya.
Dia sempat menyatakan tidak ingin segera tinggal bersama, dan mengherankan Xu Boyan masih ingat akan hal itu.
Yang selalu Xu Boyan berikan padanya adalah kelembutan dan pemanjaan, kepatuhan dan pengertian. Sepertinya dia tidak pernah memberikan apa pun sebagai balasan kepada Xu Boyan.
Dia berjalan langsung masuk ke kamar tidur, yang terlihat sangat sederhana.
Jendelanya besar, menghadap matahari.
Ada meja, kursi, tempat tidur, lemari, dan cermin besar di dinding kanan.
Dindingnya berwarna putih, ada lampu gantung di langit-langit, dan gorden warna biru langit tanpa corak.
