[Short Flashback]
Atlas duduk diam di bangku belakang mobil, membaca koran di tangannya. Setelah penantian yang lama, pintu lainnya terbuka dan Hugo, masih dalam seragamnya, melompat masuk.
"Kamu terlambat," ujar Atlas tanpa emosi saat menoleh ke arah adiknya.
"Ada penundaan pada penerbangan."
"Saya mengerti."
Kesunyian segera menyusul komentar Atlas saat mobil mulai menjauh dari bandara. Selama lima menit baik, tidak ada yang berbicara. Hugo melirik kakaknya yang tampaknya tidak berniat mengatakan atau menanyakan apa pun.
"Saya dengar tentang krisis yang dialami perusahaan," Hugo memulai. "Penny membantu?"
Atlas berhenti sejenak, lalu perlahan melepaskan pandangannya dari koran ke jendela. "Saya tidak ingin dia melakukannya, tapi dia tetap melakukannya."
"Kamu seharusnya lebih keras mengusirnya di masa yang akan datang."
"Kamu pikir saya belum melakukannya?"