Chereads / Bencana Anomali / Chapter 6 - 6. Penyerangan

Chapter 6 - 6. Penyerangan

"woi anak baru, ambil armor dan barang-barang kalian, berkumpulah di bagian barat, disitu titik penjemputan untuk pulang,"

"sebentar, apa yang sebenernya terjadi pak,"

"kita diserang oleh musuh," lalu terlihat kapal pesiar mendarat dan menghancurkan susunan kristal normali,' 

"cepat lah bergerak bodo, atau kalian mau mati," Rion dan teman temanya lari ke markas sementara.

Di tempat Malin, "sialan, mereka memang mengincar susunan kristalnya, tidak akan kubiarkan kau merusaknya lebih parah,"

"hahahah, bacot,", Sangkuriang lalu menghantam lebih kuat sampai tubuh malin pecah berantakan.

"gimana, sekarang dah bisa reuni dengan rkanmu,"

Koplo lalu menyerang Sangkuriang mengunakan pedangnya, "hahahah, Cuma segini doang,", dia lalu membelah tubuh koplo.

"sekarang tinggal si putri sialan itu hahhaha,"

Sangkuriang lalu melanjutkan membunuh orang lain, "berhenti, aku adalah lawanmu,"

"kapten pikirkan ulang tindakanmu,"

"diammm, kau lebih baik pergi membantu yang lain," setelah mendengar hal itu, orang itu lalu berlari,"

Di sebelah barat ada Rion dan kawan-kawan bertemu dengan gerbang, "rion aku kepikiran kenapa mereka tidak merusak kubah ini, justru mereka lebih memilih susunan kristal normali,"

"aku juga tidak tau ze, tapi yang aku mengerti adalah mereka menghancurkan kristak normali agar teknik anomaly mereka bisa lebih leluasa," mereka lalu bergegas menuju tempatnya.

Disisi bagian timur, "cih cuma segini doang kekuatan kalian, lemah banget," terlihat Sangkuriang berdiri diatas gundukan mayat,"

Budi lalu datang ke sangkuriang, "Zeri kamu tidak apa apa kan,"

"bud aku gagal, aku gagal menahan musuh untuk tidak membunuh warga, aku gagal,"

"kenapa kau menangisi orang lemah seperti mereka,"

"kenapa kau berbuat kejam seperti ini, mereka hanya warga biasa,"

"hahaha, kenapa aku membunuh mereka, simple itu karena mereka semua pengkhianat negriku, semua pengkhianat harus kubunuh,"

"Ayo kapten, kita hadapi monster ini Bersama,"

"tidak, monster ini lebih kuat dari kita, sebaiknya kau lari sekarang,"

"tapi kapten," Sangkuriang lalu bersiap untuk memukul mereka.

Sebuah tembok kemudian terbentuk, "aku tidak telat kan,"

"kau kan prajurit pindahan itu,"

"pangil saja aku ice box, sekarang biarkan aku menghajar monster ini,"

"hahahah, ternyata ada orang yang bisa menahanya yah, baiklah waktunya aku untuk lebih serius,"

"tekanan macam apa ini, sepertinya kau bukan manusia biasa yah,"

Ice Box lalu mengeluarkan pisau, dia langsung menusukannya ke tangan, "wahai mahluk dunia lain tunjukan lah proyeksimu di dunia ini,"

Seseorang wanita yang berpakaian seperti penyihir lalu muncul, "yoo aku datang,"

"zero bantu aku untuk mengalahkan orang itu,"

"baiklah ice," zero lalu mengeluarkan kabut yang membuat sangkuriang membeku.

Ice lalu mengurungnya dengan es yang sangat tebal, "seharusnya dia tidak bisa bergerak,"

Sangkuriang lalu mengeluarkan energi anomaly yang lebih kuat lagi, "Hhahah, kekuatan yang lumayan, tapi belum cukup untuk menghentikanku,"

"apa apan ini, energi anomalynya terlalu banyak, sebenernya kau memiliki beberapa core,"

"karena kalian sebentar lagi mati akan ku kasih tau, aku memiliki 5 anomaly core,"

"hah 5, manusia macam apa kau, batas maksimal anomaly core hanyalah 2,"

"sekarang aku paham, sepertinya kau sejenis dengan undead, itulah kenapa walaupun kau punya lima organ, kau hanya punya 2 tehnik"

"HAhAHHAHA, itu benar sekali, tapi sudah terlambat, aku sudah mengunakan semua coreku untuk menghancurkanmu," Sangkuriang lelu mengumpulkan semua energinya ke tangan.

"ice bantu aku, kita akan membuat tameng, jika terkena serangan itu kita akan mati dengan tubuh yang hancur berkeping keping,"

"hahahah, rasakan lah keputusasaan mutlak ini,"

Di saat serangan Sangkuriang mendekat seekor anjing shiba lalu mendekat, Sangkuriang, "hahh, kekenapa aada anjing," sebuah peluru lalu mengenai Sangkuriang, sehinga pukulanya meleset kearah lain,"

"ke kenapa ada anjing, sialan aku akan membunuhmu,"

Sangkuriang lalu merasakan hal aneh yang terjadi di bahunya, "sialan peluru normalinya tumbuh, aku harus segera pergi,"

"apakah kalian baik baik saja, huh untung saja dia pergi,"

"terima kasih pak agus, hampir saja kami mati,"

"ayo kita bantu agen yang lain,"

Mereka lalu berlari ke tempat markas, ada orang lari kehadapan pak agus, "ada apa, kenapa kau tergesa-gesa?,"

"pak di daetah utara dari pulau ini berkumpul banyak sekali anomaly beast alpha,"

"hah, kenapa bisa mereka disana, dan juga kenapa mereka beru terditeksi, mereka seharusnya gampang terditeksi,"

Budi dan Zeri yang mendengarnya lalu memancar raut wajah yang panik, " apa yang kau bilang utara, bud keknya mereka dalam bahaya,"

"apa maksudmu dengan mereka?,"

"anak anak baru itu pulang dengan rute yang sama, artinya mereka melwati daerah itu,"

"tapi ini aneh kalo kita baru tau ada anomaly beast alpha, lalu kenapa orang orangan markas belum memperingati kita, dan juga kenapa kau bisa tau,"

"karena aku mendapatkan info ini dari anak yang pak budi sebut," dial alu menyetel suara yang sudah dia rekam.

"pak Osalr jika kau mendengarkan aku tolong kami, semua agent yang menemani kami sudah mati semua, kami selamat dari anomaly beast karena puing puing pesawat, anomaly beast itu membawa sebongkah kristal normali yang sangat besar, kemungkinan mereka mau menyerang pasukan di Minami, aku harap infomasi ini berguna, terima kasih telah menerima kami, selamat tinggal semua,"

Budi yang melihat itu lalu menghantam tembok, "mana mungkin aku meningalkan, ayok Zeri kita selamatkan mereka,"

"kau mau mati kah budi, Anomaly beast alpha bukanlah lawan yang pas untuk kalian, mereka hanya selisih 1 tingkat dengan 7 great disaster,"

"mau sekuat apapun mereka, aku tak peduli, kau pikir aku mau melihat anak didikku mati karena kesalahanku, aku tak akan membiarkan mereka lenyap seperti anak didikku yang sudah mati,"

Pak Agus lalu menodongkan senjata ke Budi, "Budi, diam ditempatmu jika kau tidak menurutiku, aku akan menembak kepalamu,"