Akhirnya mobil yang di naiki pita pberangkat menuju bandara ,pita menbalikkan badannya kebelakang menatap ayah dan ibunya yang masih ada menatap kepergiannya.
Tak terasa air matanya luruh juga setelah ia menahannya sejak tadi ,bukannya lebay tapi memang sebenarnya ia belum rela meninggalkan keluarganya mungkin karena belum terbiasa.
Saat asyik melamun sebuah panggilan masuk mengganggunya ia melihat nama yang tertera dilayarnya dan ternyata yang menelponnya adalah pamannya.
"Halo paman ada apa?".pita menggunakan headset nya agar tidak menggangu penumpang lainnya .
"Halo nak .apa kamu sudah jalan ".
"Iya paman aku sedang dalam perjalanan ke bandara Medan ".pita bicara sambil menyandarkan kepalanya ke belakang mobil.
"Baiklah nak . pesawatmu akan lepas landas pukul 16.00 sore ya nak".
"Baik paman mungkin baru beberapa jam lagi akan sampai".pita melirik jam yang tersemat di tangan kecilnya.
"Baiklah kalo begitu .hati hati dijalan ya nak dan jika sudah sampai bandara segeralah kabari paman ya ".
"Iya paman kalo begitu panggilannya aku akhiri dulu ya paman,tidak enak pada penumpang lain ".pita melirik sekitarnya semua penumpang yang ikut bersamanya mulai tertidur satu persatu.
"Baiklah paman .sampai jumpa juga paman ".setelah panggilan berakhir pita membuka aplikasi musiknya dan memutarnya menggunakan headset nya dan ikut memejamkan matanya .
Perjalanan kebandara lumayan jauh jadi butuh waktu beberapa jam untuk sampai jadi agar tidak terlalu bosan pita memilih tidur sambil mendengar lagu kesayangan nya.
Disisi lain dikediaman pak Nicolas satu keluarga sedang bersantai di taman belakang mereka yang luas.
"Apakah kamu sudah berapa upah yang harus kita beri pada pita sunuayang".tanya Bu Nicolas pada pak Nicolas yang sedang menikmati kopinya .
"Hmm .aku sudah menjelaskannya pada pita kemarin dan dia setuju untuk menerima dua juta ".pak Nicolas meletakkan kopinya kembali keatas meja kecil yang ada disampingnya.
"Apa itu tidak terlalu kecil pah?kak pita kan mengasuh dua anak sekaligus dan lagi pula jaman sekarang mana ada upah karyawan sekecil itu". Daren yang asyik bermain dengan kedua adiknya langsung menoleh pada ayahnya saat mendengar perkataannya.
"Ya nggaklah .kan yang tanggung makan ,tempat tinggal dan yang lainnya kan kita dan juga itu belum termasuk jajan ,itu juga sudah cukup untuk di berikan kepada bibimu".
"Kalalu pita sudah setuju yasudah jadi tidak ada konflik nanti saat iya menerima upahnya " Bu nicolas mengambil Cika yang menangis dari gendongan Daren .
"Aku kekamar dulu pah ,mah aku ngantuk ".Daren berdiri dari kursinya dan melangkah pergi meninggalkan ayah dan ibunya yang bingung dengan sikapnya
"Ada apa dengannya ,perasaan dari tadi dia biasa saja kenapa tiba tiba mengantuk".pak Nicolas menatap istrinya dan dibalas gelengan oleh Bu Nicolas.
Kembali dengan Daren yang sekarang berada di kamarnya .ia berbaring di kasur kingsize nya sambil menatap sebuah foto yang ada pada layar hpnya .
"Apakah aku boleh memiliki mu ?seandanya tidak ada penghalang diantara kita aku pasti sudah memiliki mu dari dulu ".Daren tersenyum saat berbicara dengan benda mati yang ada ditangannya itu.
"Banyak wanita yang lebih cantik dan sexy diluar sana bahkan ada yang lebih kaya ,tapi entah kenapa hanya kamu yang bisa meluluhkan hatiku .aku mencintaimu kak".Daren mengusap foto seorang gadis di hp ya tersebut.
Lamemejamkan matanya dan ia tertidur dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya .
Kembali lagi pada pita yang kini sudah berada di bandara medan dan sebentar lagi lepas landas menuju bandara jakarta.pita juga sudah mengabari pamannya . sebenarnya pita agak gugup ,karena ini adalah kali pertamanya naik pesawat selama hidupnya.
Setelah pengecekan kini pita sudah berada didalam pesawat dan sedang mencari nomor tempat duduknya yang tertera di tiketnya ,matanya tak henti melirik kesana kemari dan saat melirik kekanan akhirnya ia menemukan kursinya yang bersebelahan dengan seorang wanita paruh baya ,ia mendudukkan bokongnya dan menghembuskan nafasnya akhirnya sebentar lagi ia akan sampai kekota .
"Daren ayo cepat kita harus menjemput kakakmu ,sebentar lagi ia akan sampai dibandara ".pintu coklat itu terbuka dan menampakkan seorang anak pria yang sudah berpenampilan sangat rapi dan jangan lupa parfum yang menyeruak keseluruh ruangan .
"Ya ampun nak ,kita hanya pergi untuk menjemput kakakmu sebentar tapi penampilanmu sudah seperti ingin pergi ke konser blackpink saja ".tadinya pak Nicolas berpikir bahwa anak nya itu sedang tertidur pulas dan tidak jadi ikut kebandara tapi ternyata pikirannya salah .
"Papa ini bagaimana sih ,Aku kan sudah dewasa jadi mulai sekarang aku harus menjaga penampilanku agar semua mata perempuan tertuju padaku ".
"Ya ya ya terserah kau saja , sekarang ayo cepat jangan sampai kakakmu menunggu lama nanti ".pak Nicolas menggeleng melihat sikap anknya itu dan memilih melangkah pergi dan disusul Daren yang masih saja tersenyum entah karena apa.
"Nanti saat kakakmu disini jangan sampai kamu mejahilinya "bukan tanpa sebab pak Nicolas mengatakan hal tersebut ,ia tahu bagaimana anaknya itu yang sering bersikap jahil kepada orang bahkan adik adiknya sering menangis karena dijahili Daren.
"Ayolah pa ,aku ini anak yang baik ,mana pernah aku nakal ".Daren memasang wajah Sok polosnya ,pak Nicolas hanya memutar matanya malas mendengar jawaban anaknya itu.
Disepanjang perjalanan Daren terus saja tersenyum lebar pak Nicolas merasa Aneh dengan sikap anaknya itu bahkan saat ditanya pun Daren menjawab dengan senyuman yang teramat manis.
Lalu karena takut ada yang salah pada anaknya itu ,pak Nicolas meletakkan telapak tangannya pada dahi Daren
"Ish papa apaan sih".Daren menepis tangan papanya dari dahinya dan menatap kesal pada pak Nicolas
"Papa khawatir .dari tadi kamu terus saja tersenyum tanpa sebab ,papa pikir kamu sedang sakit atau sedang kerasukan tapi kamu baik baik saja ".
Daren hanya mendengus mendengar perkataan papanya itu dan memilih menatap kearah jendela ,ia masih kesal dengan papanya bagaimana bisa ia dibilang kerasukan .ia tersenyum karena ia bahagia dengan kedatangan kakak sepupunya yang sudah lama ia nanti nanti .
Akhirnya mereka sampai dibandara ,Daren kembali tersenyum lebar saat turun dari mobil .
Akhirnya pesawat yang pita tumpangi sampai dibandara Soekarno-Hatta ,pita menginjakkan kakinya dianakan tangga pesawat yang ia tumpangi itu.
Lalu ia menatap sekeliling nya menatap kota Jakarta yang begitu luas dan indah ,ia berjalan menuju kabin untuk mengambil kopernya dan setelah itu ia berjalan menuju pintu keluar untuk mencari pamannya yang sudah ia kabari tadi dan pamannya bilang mereka ada di pintu keluar utama .