Chereads / marry with cousin / Chapter 2 - chap 2

Chapter 2 - chap 2

Setelah selesai membereskan semuanya, mereka ikut bergabung dengan yang lain diruang tamu.

 " Nak apakah kamu sudah mengemasi semua barang barangmu?".tanya Bu Desi kepada pita.

"Sudah Bu ,besok tinggal berangkat ".jawab pita sambil menoleh pada ibunya .

"Nanti kalo kamu sudah sampai disana jangan nakal ya nak ,jaga dirimu baik baik,dengerin apa kata pamanmu dan jaga baik baik adik adikmu disana ".pak Brian menaseheti anaknya dengan lembut.

"Iya ayah.aku pasti jaga diri disana ,lagi pula disana ada daren yang akan menjaku ".pita tersenyum pada ayahnya meyakinkan bahwa ia bisa jaga diri.

"Kamu ini bagaimana sih nak ,harusnya kamu yang menjaga nak Daren .kan kamu yang lebih tua".Bu Desi menggeleng mendengar perkataan putrinya itu .

"Oh ,ayolah Bu .aku dan Daren hanya beda 3 bulan  dan lagi pula dia itu seorang pria seharusnya pria yang menjaga wanita .iyakan ayah?".pita menatap ayahnya mencoba mencari pembelaan .

"Iya itu memang benar nak ,tapi ada baiknya jika kalian saling menjaga satu sama lain ,apalagi kalian punya hubungan darah jadi sesama saudara itu harus saling menjaga dan saling menyayangi ya ."

"Baik ayah". Ke enam bersaudara itu mengangguk bersamaan dan hal itu membuat kedua orang tua mereka tersenyum bangga kepada anak anak mereka.

"Oh iya ,jangan lupa ya nanti pulang dari sana bawakan aku Abang ipar ".suzy tersenyum jahil sambil mencolek dagu kakak kesayangannya itu .

"Abang ipar ndasmu ,dengerin ya kakakmu yang cantik ini muda dan masih punya masa depan yang panjang ,lagi pula aku ngga da niat untuk menikah ".pita mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan adiknya itu .bisa bisanya ia disuruh mencari pacar sedangkan ia sangat malas berhubungan dengan pria .

  "Nak .kamu tidak boleh berkata seperti itu ,Tuhan menciptakan manusia dengan pasangannya jadi kamu tidak boleh mengatakan jika kamu tidak mau menikah ,itu tidak baik ".Bu Desi heran dengan anak sulungnya itu ,entah mengapa pita tidak mau berhubungan dengan pria, bahkan menikah juga tidak mau .Bukannya apa nanti takutnya pita kemakan omongan sendiri.

"Iya Bu ".jawab pita mengalah ,jika sudah ibunya yang bicara apa boleh buat dia tidak bisa membantah lagi.

"Baiklah . seperti nya Ini sudah sangat malam ,mari kita beristirahat ,besok kalian harus sekolah dan kak pita harus berangkat pagi ". 

"Baik ayah ,kalo begitu kami kekamar dulu selamat malam  ayah  ibu".

"Selamat malam ".setelah ayah dan ibu mereka menjawab ucapan selamat malam mereka ,pita dan adik adiknya pergi ke kamar masing masing untuk beristirahat.

 Pita memasuki memasuki kamarnya dan menutup pintu kembali ,ia merebahkan tubuhnya di kasur kecilnya dan memeluk boneka kesayangannya.ia berusaha memejamkan matanya tapi entah mengapa rasanya ia belum mengantuk ,lalu ia kembali bangkit dan menyandarkan kepalanya di dasboard ranjangnya.

 Masih banyak hal yang meenggannu pikirannya ,termasuk masa depannya yang belum terjamin . Ia tau dirinya tak boleh bergantung pada orang lain apalagi ia bekerja dengan keluarga nya sendiri pastinya akan sulit untuk mendapatkan kebebasan nya nanti .

 Sebenarnya ia punya bakat terpendam didalam dirinya tapi tidak ada yang tau tentang hal itu termasuk keluarga nya sendiri .pita sangat pintar dalam halenulis cerita atau novel , sebenarnya ia juga sudah banyak menulis novel hasil imajinasinya sendiri .ia juga bermimpi ingin menjadi penulis yang hebat dan berharap karyanya nanti bisa dibuat menjadi sebuah film.

  Lelah memikirkannya akhirnya pita memilih kembali merebahkan diri memejamkan matanya dan tertidur pulas.

  Keesokan paginya pita terbangun saat mendengar bunyi alarm dari hpnya,ia merapikan tempat tidurnya lalu berjalan keluar kamar menuju dapur.

"Ibu sudah bangun?".pita sedikit heran melihat ibunya sudah berada didapur saat hari masih subuh tidak biasanya ibunya bangun jam segini,biasanya dialah orang yang pertama bergulat dengan alat alat didapur.

 "Iya nak .ayo sini bantu ibu masak , kita masak bersama ".Bu Desi tersenyum melihat wajah polos anaknya itu ,pita memang memiliki wajah yang sangat cantik bahkan tanpa polesan make up  pun sudah sangat cantik.

  Pita mendekati ibunya dan langsung membantu ibunya untuk mengiris bawang yang akan digunakan untuk sayur.

 Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi ,ayah dan adik adik pita juga sudah bangun dan bersiap siap dengan kesibukan masing masing .

    "Nak pergilah bersiap siap ,supaya nanti tidak terburu buru ,biar ibu saja yang menyiapkan sarapannya ".

 "Baik Bu ".setelah itu pita meninggalkan ibunya dan langsung menuju kamar mandi satu satunya yang ada dirumah itu .

  Setelah semua sudah siap mereka kini kembali berkumpul di meja makan untuk sarapan .

   "Maaf ya kak kami tidak bisa mengantar kakak ke stasiun mobil ".Chandra menatap kakanya dengan sedih .

"Iya kak .jika kami ikut nanti kami bisa telat kesekolah ". sambung Feli sambil mengunyah makanan nya.

  Pita tersenyum mendengar perkataan adik adiknya itu .

" Tidak apa apa . lagipula sekolah itu penting dari apapun kalian harus ingat pesan kakak ya".ke lima adiknya langsung mengangguk mengiyakan perkataannya .

 Setelah selesai sarapan ke lima adik pita langsung berangkat kesekolah masing masing , tinggallah pita dan kedua orang tuanya yang juga bersiap mengantar pita ketempat dimana mobil yang akan ditumpangi Pita menuju bandara 

   Akhirnya mereka sampai juga ditempat tujuan ,ayah pita sibuk memasukkan barang bawaan pita kedalam bagasi mobil  berbeda dengan ibu pita yang merapikan rambut pita yang terlihat berantakan sesekali juga menasehati putri cantiknya itu.

"Nak jaga diri baik baik ya ,jangan telat makan kamu kan punya maag dan satu lagi jangan lupa selalu menelpon kami ya ".pita hanya tersenyum mendengar ocehan ibunya pita bisa melihat kesedihan di mata ibunya itu .

 "Iya Bu .aku hanya pergi merantau Bu mengapa ibu begitu sedih  ,lagi pula aku akan pulang satu tahun lagi  ".pita memegang kedua pipi ibu tersayangnya Lalu memeluknya dengan erat.

"Itu karna tidak akan ada lagi yang memasuk dirumah nanti ".canda ibunya yang membuat pita tertawa.

"Ayo nak .mobil akan segera jalan ".pita melepas pelukannya dari ibunya dan beralih menatap ayahnya lalu tanpa aba aba ia langsung memeluk ayah kesayangannya itu.

"Putri ayah harus baik baik disana ya ,jika sesuatu terjadi segeralah kabari kami hmm ".pak Brian mengelus rambut putrinya dengan lembut.tidak dipungkiri pita adalah anka perempuan kesayangannya bukan bukannya ia tak menyayangi ke dua putrinya yang lain 'tapi ya begitu seperti kata orang jika anak perempuan pertama itu adalah anak kesayangan seorang ayah.