Di tengah kesibukan Tokyo yang tak pernah tidur, Azumi Reina, seorang pekerja kantoran yang selalu tekun, berjalan pulang dengan langkah yang lelah. Lampu-lampu jalanan berkilauan dan suara kendaraan mengisi udara malam. Ketika dia mencapai sebuah persimpangan yang sibuk, dia melihat seorang nenek tua berdiri sendirian di tepi jalan. Nenek itu tampak bingung dan cemas, seolah tidak yakin bagaimana harus menyeberang. Reina, dengan hati yang penuh kepedulian, mendekati nenek itu dan bertanya,
"Nenek, apakah kamu butuh bantuan? Aku bisa membantumu menyeberang jalan."
Nenek itu menatap Reina dengan tatapan penuh rasa syukur dan kelelahan, menjawab, "Oh, terima kasih, anak muda. Aku merasa sangat kesulitan untuk menyeberang."
Saat mereka hampir sampai di trotoar, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi tanpa tanda-tanda akan berhenti.
Reina, tanpa berpikir panjang, mendorong nenek itu menjauh dan melompat ke depan untuk melindunginya sambil berteriak
"AWAS!!!"
Semuanya menjadi gelap ketika mobil itu menabraknya. Reina merasa tubuhnya semakin ringan dan melayang di luar dunia fisik.
Ketika kesadaran kembali, dia mendapati dirinya berada di ruangan berkabut dengan nenek yang ditolong nya, Reina yang tampak bingung pun bertanya
"Apa yang terjadi? Dimana ini,apakah ini surga?ucap Reina dengan bingung melihat neneknya.
Lalu sosok-sosok bersinar muncul di sekelilingnya, dan di tengah-tengah mereka berdiri berdirilah nenek tadi sambil berubah menjadi sosok yang anggun dan mulia sambil berkata,
"Tidak,kamu belum di surga, sekarang kau berada di depan 12 dewa"
Suaranya yang begitu indah dengan aura yang paling terang dan menyilaukan membuat Reina tercengang dan kagum.
Dewi Cahaya mengangkat tangannya, dan cahaya di sekelilingnya semakin terang. Dengan suara lembut namun penuh wibawa, Dewi Cahaya berkata,
"Selamat datang, Azumi Reina. Aku adalah Dewi Cahaya, dan kamu telah melakukan tindakan luar biasa dengan menyelamatkan seseorang yang sangat berharga."
Reina menatap Dewi Cahaya dengan penuh kekaguman dan kebingungan, bertanya,
"Dewi cahaya, apa yang terjadi? Kenapa aku berada di sini?"
Dewi Cahaya mengerling lembut.
"Kamu telah melakukan tindakan mulia. Aku bersama dengan para dewa lainnya memutuskan bahwa kamu layak diberikan kesempatan kedua. Kamu akan dilahirkan kembali di dunia magis yang penuh dengan kekuatan dan takdir baru."
Sosok Dewa Api melangkah maju dengan aura berapi yang membara, berbicara dengan suara hangat dan penuh tenaga,
"Aku adalah Dewa Api. Di dunia baru itu, kamu akan membentuk kontrak dengan dua belas roh elemen. Perjalananmu akan penuh tantangan, dan kamu harus siap menghadapi semuanya."
Dewa Air, dengan aura yang menenangkan seperti aliran air yang lembut, menambahkan, "Kamu harus memahami dan menghormati kekuatan setiap roh elemen. Setiap elemen memiliki tantangan dan karakteristiknya sendiri. Ini akan menjadi ujian terberat dalam hidupmu."
Reina memandang para dewa dengan mata kebingungan.
"Apa maksudmu dengan kesempatan kedua? Aku tidak mengerti apa yang terjadi." Melihat Reina yang kebingungan Dewi cahaya pun tersenyum lembut.
"Kamu akan di lahirkan kembali di dunia lain,sebuah dunia magis yang penuh dengan kekuatan dan takdir baru.kamu akan menjadi orang yang akan membantu kami nantinya."
Reina yang masih bingung pun ingin bertanya kepada para dewa dewa namun ketika ia hendak bertanya ia seperti jatuh kelubang hitam yang begitu gelap namun ia masih mendengar dewa cahaya berkata
"Kamu akan tau nanti karena kita pasti akan bertemu lagi."
Di dunia magis Formacia, berita kelahiran anak dari Duke Ruchvein diumumkan dengan meriah di seluruh kerajaan. Istana keluarga Duke Ruchvein berdiri megah dengan arsitektur yang menjulang tinggi, menara-menara berkilauan, dan taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna-warni. Sejak pagi hari, seluruh istana diselimuti dengan hiasan emas dan permata, lampu-lampu ajaib berkelap-kelip, dan alunan musik merdu.
Di ruang bersalin yang megah, Duchess Mirabelle, dengan gaun berkilau yang terbuat dari kain sutra halus dan jubah yang dihiasi dengan permata, merasakan kontraksi dengan ketegangan yang penuh harapan. Duke Ruchvein, dengan tatapan penuh cinta dan kekhawatiran, berdiri di sampingnya, memegang tangannya dengan lembut. Dokter istana dan pelayan bersiap di sekeliling mereka, mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan si bayi.
"Apa kabar, Mirabelle?" tanya Duke Ruchvein dengan nada lembut, mencoba menenangkan istrinya.
"Perasaanku campur aduk, Henry," jawab Duchess Mirabelle dengan suara yang sedikit gemetar. "Aku sangat bersemangat sekaligus khawatir. Bagaimana jika ada sesuatu yang salah?"
Duke Ruchvein memegang tangan Mirabelle lebih erat. "Kita telah mempersiapkan ini dengan sangat baik. Dokter istana dan pelayan terbaik ada di sini. Semua akan baik-baik saja. Percayalah pada nasib kita."
Di luar, para pelayan dan anggota istana berkumpul, menunggu berita kelahiran dengan antusias. Mereka berdiskusi dengan suara berbisik, beberapa di antaranya tampak sangat bersemangat. "Aku dengar bahwa kelahiran putri ini akan membawa berkat besar bagi kerajaan kita," kata seorang pelayan kepada yang lainnya.
"Ya, dan tidak hanya itu. Ada desas-desus bahwa dia mungkin memiliki kekuatan sihir yang luar biasa," jawab pelayan lainnya. "Kita harus siap untuk perayaan besar."
Saat kontraksi semakin mendekat, Duchess Mirabelle menatap Duke dengan mata penuh cinta. "Henry, aku merasa sangat bersyukur memiliki kamu di sisiku saat-saat seperti ini."
"Dan aku bersyukur atas kehadiranmu dalam hidupku, Mirabelle," jawab Duke Ruchvein. "Kita akan melewati ini bersama, seperti yang selalu kita lakukan."
Ketika saatnya tiba, cahaya lembut mulai menyinari ruangan, dan suara merdu dari para musisi istana bergema di seluruh istana. Dalam momen yang penuh keajaiban, seorang putri manis dengan rambut keemasan dan mata birunya yang cantik lahir ke dunia dengan tangisan, tidak selang lama muncul sebuah ledakan cahaya. Cahaya itu menyebar ke seluruh ruangan, mengisi udara dengan rasa magis yang menyentuh jiwa setiap orang yang hadir.
Duchess Mirabelle mengeluarkan napas lega dan tersenyum penuh haru saat dokter mengangkat bayi Elise. "Dia… dia sangat cantik," kata Duchess Mirabelle dengan suara penuh haru.
Duke Ruchvein berdiri di sampingnya, matanya bersinar dengan kebanggaan dan rasa syukur. "Selamat, Mirabelle. Putri kita telah lahir."
Dokter istana dengan lembut menyerahkan bayi Elise kepada Duchess Mirabelle. "Duchess, ini putri Anda. Dia sehat dan cantik . Selamat!"
Duke Ruchvein dan Duchess Mirabelle memandang putri mereka dengan penuh rasa syukur. "Kami akan memberikan nama terbaik untuknya, Elise de ruchvein itu adalah nama mu. " kata Duchess Mirabelle sambil memeluk Elise dengan lembut. "Dia akan menjadi anak yang sangat istimewa bagi kita dan kerajaan."
Seorang dukun istana, yang dikenal karena kemampuannya dalam meramalkan masa depan, mendekat dengan tatapan penuh kagum. "Kehadiran bayi ini sepertinya membawa aura yang sangat kuat. Aku merasakan sesuatu yang istimewa tentangnya."
"Benar," kata Duke Ruchvein. "Aku yakin dia akan membawa banyak berkat dan kekuatan bagi kerajaan kita."
Seluruh istana dimeriahkan dengan pesta yang megah. Para tamu berkumpul, dan musisi memainkan melodi merdu. Lampu-lampu ajaib berkedip-kedip, dan bunga-bunga berwarna-warni dipenuhi di seluruh istana.
Di luar, para pelayan dan warga kerajaan menyambut berita kelahiran Elise dengan sorak-sorai dan suka cita. "Kita akhirnya memiliki seorang putri!" teriak salah satu pelayan, bergembira"Dia pasti akan menjadi wanita yang hebat suatu hari nanti!" seru yang lainnya. Lalu Reina akhirnya membuka matanya, namun ia sadar sekarang ia berada di tubuh Elise yang mungil yang bahkan ia tak dapat menggerakannya
Di ruang bersalin, Duke Ruchvein dan Duchess Mirabelle memandang putri mereka dengan penuh harapan dan kebahagiaan. "Elise," kata Duchess Mirabelle dengan lembut, "kau adalah berkat terbesar dalam hidup kami. Kami akan membimbingmu dengan penuh cinta dan dukungan."
Duke Ruchvein menambahkan, "Kami percaya bahwa kamu akan membawa masa depan yang cerah bagi kerajaan Formacia. Selamat datang ke dunia, putri kami. Kami sangat mencintaimu."
Reina-Elise mendengarnya pun tampak senang dan gembira melihat bahwa ia adalah putri yang di sayang oleh kedua keluarga nya.
Dengan cahaya yang masih bersinar lembut dan suasana penuh kebahagiaan, Elise Ruchvein memulai hidupnya sebagai putri dari keluarga Duke Ruchvein, dipenuhi dengan harapan dan keajaiban untuk masa depan yang akan datang.